Jumat 08 Apr 2022 04:08 WIB

Kemenkes Targetkan 70 Persen Penduduk Divaksinasi Lengkap Akhir Mei

Pemerintah fokus tuntaskan vaksin dosis kedua dan booster bersamaan.

Warga antre untuk mendapatkan vaksinasi COVID-19 di salah satu mal di Surabaya, Jawa Timur, Rabu (6/4/2022). Polda Jawa Timur membuka 78 gerai vaksinasi di wilayah hukumnya sebagai upaya percepatan vaksinasi booster kepada masyarakat.
Foto: ANTARA FOTO/Didik Suhartono/rwa.
Warga antre untuk mendapatkan vaksinasi COVID-19 di salah satu mal di Surabaya, Jawa Timur, Rabu (6/4/2022). Polda Jawa Timur membuka 78 gerai vaksinasi di wilayah hukumnya sebagai upaya percepatan vaksinasi booster kepada masyarakat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Kesehatan menargetkan capaian 70 persen dari total penduduk Indonesia, sekitar 270 juta orang, menjalani vaksinasi Covid-19 lengkap pada akhir Mei 2022. Juru Bicara Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengatakan capaian tersebut guna memenuhi syarat dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yakni 70 persen masyarakat dari populasinya, sudah tervaksinasi.

"Saat ini dosis kedua untuk vaksinasi dari 208 juta itu sudah mencapai angka hampir 80 persen. Tetapi target kami mau lebih lagi nih, di akhir Mei kami berharap 70 persen dari total 270 juta masyarakat kita sudah tervaksinasi," ujar Nadia, dalam acara Diskusi Dialektika Demokrasi bertema "Balada Booster dan Mudik Lebaran" yang diikuti secara daring di Jakarta, Kamis (7/4/2022).

Baca Juga

Nadia menyebut pernyataan Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus bahwa dunia ini bisa keluar dari pandemi kalau setidaknya 70 persen dari masyarakat global sudah tervaksinasi. Sehingga Indonesia menargetkan capaian tersebut pada akhir Mei.

Selain itu Nadia menyebut fokus pemerintah tidak hanya memberikan vaksinasi penguat atau dosis tiga kepada pemudik menjelang masa mudik Lebaran, namun secara bersamaan pemberian vaksin dosis kedua tetap menjadi prioritas. Hal tersebut menjadi strategi sekaligus uji coba untuk hidup berdampingan dengan Covid-19, yang pemerintah lakukan dalam menghadapi hajatan besar, yakni mudik Lebaran tahun ini.

"Kita tahu bahwa Covid-19 akan butuh waktu lama dia hilang atau yang kita sebut sebagai eliminasi, eradikasi, yang kita lakukan adalah mengendalikan," ujar dia.

Nadia menyebut pada kondisi endemi nantinya, selalu ada potensi peningkatan kasus kejadian luar biasa. Menurut dia, masa mudik dapat menjadi sarana pengujian dengan ketahanan antibodi yang dimiliki sekarang, yang ditambahkan dengan proteksi vaksin penguat, percepatan vaksinasi dosis satu dan dosis kedua, bahkan di sejumlah daerah-daerah tujuan mudik.

"Jadi bukan hanya para pemudik, tapi pemerintah daerah, kabupaten/kota, yang menjadi tujuan mudik, yang menjadi tempat pariwisata, kami dorong untuk segera vaksinasi. Terutama 70 persen pada masyarakat umum dan pada lansia, karena lansia ini memang masih menjadi PR (pekerjaan rumah) kita bersama," kata dia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement