REPUBLIKA.CO.ID, MUNTOK -- Pemerintah Provinsi Bangka Belitung (Babel) melakukan pembangunan kolam retensi di Daerah Aliran Sungai Kampung Ulu Muntok serta berencana membangun Pelabuhan Muntok yang saat ini sudah mengalami pendangkalan atau sedimentasi. Hal ini dilakukan dalam upaya pengendalian banjir di Kota Muntok.
Pemprov bersama pemerintah Kabupaten Bangka Barat sudah memiliki suatu kebijakan dan solusi. Rencananya mereka akan menggandeng swasta serta berkolaborasi dengan PT Timah.
"Kita sudah berkomitmen bersama Pak Wakil Bupati, bahwa tahun ini melalui pendahuluan perubahan akan diselesaikan pekerjaan yang belum selesai, dengan kisaran dana kurang lebih sebesar Rp 7 miliar, " ungkap Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Erzaldi Rosman yang menyatakan bahwa proyek pembangunan kolam retensi di Daerah Aliran Sungai (DAS) Kampung Ulu Muntok, Kabupaten Bangka Barat, akan terus dilanjutkan.
Kepastian itu disampaikan gubernur saat kunjungannya bersama Wakil Bupati Bangka Barat, Bong Ming-Ming meninjau sekaligus mengontrol pekerjaan yang sudah dilakukan di sejumlah lokasi pengendalian banjir di Kota Muntok, usai kunjungan kerjanya ke Landing Point Interkoneksi Kabel Laut dan Gardu Induk PLN di Muntok, Kabupaten Bangka Barat, Rabu (6/4/2022).
Selain proyek pembangunan kolam retensi di DAS Kampung Ulu Muntok untuk mengantisipasi banjir, gubernur juga melihat secara langsung, rencana pembangunan Pelabuhan Muntok yang saat ini telah mengalami sendimentasi atau pendangkalan.
Gubernur Babel Erzaldi Rosman pada kunjungannya itu menjelaskan bahwa proyek pembangunan kolam retensi di DAS Kampung Ulu Muntok akan dilanjutkan tahun ini. "Selanjutnya untuk sisi sebelah utara, akan kita selesaikan pada tahun 2023 dengan besaran dana kurang lebih sekitar Rp 12 miliar. Dengan adanya kolam retensi yang dilengkapi dengan pintu air tersebut, diyakini dapat mengendalikan banjir dan mengurangi area genangan air yang ada di Kota Muntok. Menurut gubernur proyek ini harus selesai, karena ini adalah sebagai daerah penyangga untuk mencegah banjir di Kota Muntok", ungkapnya.
Gubernur juga menjelaskan, selain kolam retensi, juga akan dilakukan pekerjaan pendalaman alur Pelabuhan Muntok yang saat ini terjadi sendimentasi atau pendangkalan sehingga membuat pelabuhan saat ini berjalan tidak optimal.
Ke depan juga akan ada beberapa kegiatan yang dikolaborasikan dengan PT Timah, seperti pendalaman alur Pelabuhan Belinyu, Pendalaman Alur Pangkalbalam serta Pendalaman Alur di Kota Muntok ini. Khusus untuk pendalam alur Pelabuhan Kota Muntok, selain pendalaman alur juga dilakukan reklamasi di beberapa bagian serta disinergikan dengan program penanaman bakau oleh PT Timah.
"Kolaborasi ini InsyaAllah akan menjadi taman rekreasi. Kolaborasi ini adalah sinergi antara BUMN dengan pemerintah Kabupaten dan Provinsi. Ke depan mudah-mudahan ini dilanjutkan oleh penjabat Plt Gubernur, karena perencanaannya sudah matang, dan tinggal pengerjaannya saja," ungkap gubernur.