REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Kelima RI, Megawati Soekarnoputri, mengingatkan tentang pentingnya memegang teguh membela negara dalam situasi dan dinamika global saat ini.
"Jangan lembek, harus semangat sebagai bangsa," kata Megawati saat memberikan kuliah umum yang berjudul "Geopolitik Soekarno dan Tata Dunia Baru" secara hybrid di Universitas Pertahanan (Unhan), Sentul, Bogor, Selasa (5/4/2022).
Megawati mengajak para mahasiswa Unhan membuka pikiran untuk melihat suatu persoalan secara jernih dan objektif. Megawati menyebutkan geopolitik masih belum menjadi perhatian bagi banyak pihak.
Namun, dia mendorong para mahasiswa bahwa geopolitik ini sangat penting untuk diketahui. Dalam paparannya, Megawati yang mendapat gelar profesor kehormatan dari Unhan ini pun banyak bercerita tentang cara berpikir Soekarno.
Menanggapi paparan Megawati, Guru Besar Unhan Purnomo Yusgiantoro, mengatakan Bung Karno tidak hanya sekadar Proklamator RI tapi juga konseptor Geopolitik Indonesia yang aplikasinya tidak hanya dicetuskan di Lemhannas pada 1965 tapi aplikasinya masih bisa diterapkan sampai sekarang.
Geopolitik Soekarno masih applicable. Apa pun itu geopolitik itu tergantung pemimpinnya."Geopolitik Soekarno itu menyinggung geografi Indonesia di antara dua benua dan dua samudera maka cara pandang terhadap diri dan lingkungan sangat penting," kata mantan Menteri Pertahanan (Menhan) ini.
Purnomo pun menyinggung kepemimpinan Megawati di masa krisis akibat krisis moneter 1998 dengan berbagai keputusan yang berani.