REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG--Polda Banten mencatat adanya kenaikan jumlah kecelakaan lalu lintas yang terjadi pada bulan Januari hingga Maret 2022. Masyarakat diimbau untuk lebih waspada dalam berkendara, terlebih saat ini seiring dengan Ramadhan dan menjelang momen mudik Idul Fitri 1443 Hijriyah.
“Jumlah laka lantas (kecelakaan lalu lintas) di wilayah hukum Polda Banten pada triwulan I/ 2021 sebanyak 305 kasus, sedangkan pada triwulan I/2022 sebanyak 356 kasus, terjadi kenaikan 54 kasus atau 18 persen,” ujar Kabid Humas Polda Banten Kombes Pol Shinto Silitonga dalam keterangannya, Selasa (5/4/2022).
Berdasarkan data yang sama, tercatat korban luka-luka dalam kecelakaan lalu lintas sepanjang triwulan I/2022 juga mengalami peningkatan. Korban luka berat pada triwulan I/2022 sebanyak 57 kasus dan luka ringan sebanyak 356 kasus. Angka tersebut naik dibandingkan triwulan I/2021 dengan jumlah luka berat sebanyak 38 kasus dan luka ringan 267 kasus.
“Sementara untuk korban meninggal dunia yang diakibatkan laka lantas sesuai dengan data triwulan I/2021 sebanyak 149 korban jiwa dan untuk triwulan I/2022 sebanyak 148 korban jiwa, turun satu korban jiwa,” terangnya.
Terkait dengan kerugian materiel, Polda Banten mencatat kenaikan mencapai lebih dari 50 persen dari tahun sebelumnya. Pada triwulan I/2022, angka kerugian materiel sebanyak Rp 627,48 juta, naik Rp220,18 juta atau 54 persen dibandingkan triwulan I/2021 sebanyak Rp 407,30 juta.
“Sedangkan untuk penyelesaian perkara laka lantas pada triwulan I/2022 mengalami kenaikan sebanyak tujuh kasus menjadi 280 kasus dari 273 kasus pada triwulan I/2021,” lanjutnya.
Shinto meminta agar masyarakat bisa lebih disiplin dalam menaati rambu-rambu lalu lintas yang ada sebagai upaya mengantisipasi terjadinya kecelakaan lalu lintas. Terutama menjelang Idul Fitri, diharapkan masyarakat bisa selamat sampai tujuan dalam melakukan perjalanan.