REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi Golkar Bobby Adhito Rizaldi tidak mempersoalkan pernyataan Panglima TNI Jendral Andika Perkasa yang mempersilahkan keturunan Partai Komunis Indonesia (PKI) mendaftar anggota TNI. Ia mempersilahkan siapa saja yang mau mendaftar menjadi anggota TNI untuk ikut seleksi.
Secara pribadi, diakui dia, ia tidak khawatir terhadap keturunan PKI menjadi TNI. Dengan catatan selama yang bersangkuta mengabdi sebagai anggota TNI, ia menerapkan azas kepatuhan dan ketaatan kepada Pancasila, NKRI dan UUD 1945.
"Bila soal keturunan PKI bisa mendaftar, saya rasa tidak masalah, kan belum tentu diterima," kata Bobby kepada wartawan, Kamis (31/3/2022).
Karena ia menilai semua akan melewati proses seleksi di internal TNI, mana yang dianggap memenuhi syarat sebagai anggota TNI dan mana yang tidak. Termasuk kata dia, didalam proses seleksi ada tes wawasan kebangsaan, sehingga penekanan terhadap pancasila dan dasar negara yang lain akan menjadi syarat utama.
Karena itu, secara pribadi oa mengaku tidak mempersoalkan apabila kemudian keturunan PKI sekalipun ikut mendaftar sebagai prajurit TNI. Sebab bukan hanya keturunan PKI, masyarakat biasapun memiliki kemungkinan tidak lulus dengan berbagai tes dan ujian menjadi anggota TNI, begitu juga sebaliknya.
"Selama memang tetap ada tes wawasan kebangsaan dan memastikan tidak terpapar pemikiran Leninisme, komunisme dan Marxisme yang merupakan ajaran terlarang berdasar TAP MPRS Nomor 25/1966," kata Bobby.
Maka, ia mengingatkan semua itu ada proses yang harus dijalankan. Selama memang tetap ada tes wawasan kebangsaan itu, maka prajurit TNI dipastikan memiliki semangat pengabdian yang tinggi terhadap bangsa dan negara.
"Termasuk, memahami sejarah dengan baik khusus nya mengenai G30S PKI, agar menjadi prajurit TNI sesuai harapan sebagai pelindung masyarakat dan menjaga NKRI," tegasnya.