Jumat 25 Mar 2022 21:13 WIB

Generasi Milenial Ditantang Mampu Menangkap Peluang Bisnis Digital

Generasi milenial ditantang berpacu menangkap peluang bisnis melalui banyak platform

Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak
Foto: dok. Wakaf Tani
Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak

REPUBLIKA.CO.ID, PONOROGO -- Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak berpendapat, transformasi digital yang perkembangan sangat pesat memberikan peluang sekaligus tantangan bagi generasi milenial. Generasi milenial ditantang berpacu menangkap peluang bisnis melalui banyak platform digital.

Emil melanjutkan, agar generasi milenial mampu menangkap peluang tersebut, mereka dituntut lebih kreatif. Mengingat digital bisnis yang saat ini menjadi peluang bisnis baru yang menjanjikan, hanya bisa ditaklukkan oleh mereka yang memiliki kreativitas tingkat tinggi.

Baca Juga

"Inilah realita kemajuan perkembangan zaman saat ini. Dimana dunia terus bergerak sehingga mengharuskan peran generasi milenial, sehingga diharapkan mampu mengambil peluang bisnis yang ada," kata Emil saat menghadiri Workshop Digital Enterpreneur 2022 di Expotorium Universitas Muhammadiyah Ponorogo, Jumat (25/3/2022). 

Emil mengatakan, digital bisnis harus dipahami secara utuh sebagai sebuah metode untuk menjalankan maupun meningkatkan usaha bisnisnya. Akan tetapi, komitmen terhadap kemauan terhadap pengembangan bisnis usahanya menjadi hal yang utama. 

"Saya menyebut, jika proses digital hanyalah sebuah metode. Namun yang terpenting adalah komitmen bisnisnya apa dulu yang diutamakan. Apakah bisnis kerajinan, fashion, atau produk makanan dan minuman," ujarya. 

Menurut Emil, bisnis atau produk yang sedang digeluti harus dijalankan sekaligus dikuatkan. Maka dari itu, digital bisnis akan membantu meningkatkan akses pasar yang lebih luas, sehingga peluang bisnis yang dihasilkan bisa diketahui oleh banyak pasar. 

Emil menambahkan, digital bisnis atau cara berjualan secara online saat ini juga menuntut inovasi para generasi milenial dalam memasarkan produknya secara kreatif. Jika dahulu membuat maupun menjual produk harus dipegang atau dilihat secara fisik, namun saat ini telah berubah mengandalkan daya tarik visual, baik video atau foto. 

"Transformasi digital saat ini tidak bisa lagi kita memegang barang atau produk di pasaran. Maka, satu-satunya yang harus kita kuatkan yakni mengandalkan keahlian dan daya tarik visual," kata dia.

 

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement