REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Sebanyak 10 ton minyak goreng curah yang telah disubsidi pemerintah disalurkan untuk para pedagang dan penjual gorengan di Pasar Ciwastra Kota Bandung, Senin (21/3/2022). Harga minyak goreng curah dijual Rp 14.500 per kilogram (kg) dan pedagang tidak boleh menjual ke konsumen lebih dari Rp 15.500.
Salah seorang warga, Aos Saodah (48 tahun) mengaku sangat terbantu dengan operasi pasar minyak goreng curah karena dia banyak menggunakan minyak untuk menjual gorengan dan lainnya. Terlebih harga yang dijual relatif lebih murah.
"Ibu kebantu (sama operasi pasar), beli 30 kilogram, satu kg Rp 14.500. Ibu beli buat jualan gorengan di sini sama di rumah," ujarnya, Senin (21/3/2022). Ia menyebut rata-rata kebutuhan minyak goreng untuk memasak gorengan mencapai 20 liter.
Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Bandung, Elly Wasliah mengatakan, operasi pasar minyak goreng curah dilaksanakan di Pasar Ciwastra sebanyak 10 ton. Mereka yang menjadi target sasaran yaitu pedagang dan pelaku usaha gorengan.
"Operasi pasar minyak goreng curah hari ini bekerja sama dengan PT RNI saja, tapi kita berupaya ke Kemendag dan Disperindag Jabar untuk bisa melakukan hal yang sama di 33 pasar lainnya," katanya.
Ia menambahkan, pihaknya juga memonitoring harga minyak goreng kemasan premium di ritel rata-rata di angka 47.900 per dua liter. Harga tersebut masih dianggap wajar karena merupakan harga dari distributor.
Ketua DPRD Kota Bandung, Tedy Rusmawan berharap operasi pasar minyak goreng curah dapat terus dilaksanakan selama pasokan belum normal. Saat ini, harga minyak goreng curah di pasar masih relatif lebih tinggi di angka Rp 17 ribu per liter.
"Mereka rata-rata membeli minyak horeng curah ke grosir Rp 17 sampai Rp 18 ribu masih cukup tinggi," katanya.