REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi mengatakan, kasus aktif mingguan turun sebesar 29,87 persen dibandingkan minggu sebelumnya. Tren ini menunjukkan pandemi Covid-19 cukup terkendali di Indonesia.
"Kita perlu konsisten menurunkan indikator transmisi Covid-19 agar kondisi pandemi di Indonesia segera kita lewati,” ujarnya dalam keterangan, Sabtu (19/3).
Selain itu, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) didukung tim ahli Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI), telah mengumumkan hasil survei serologi nasional. Survei ini bertujuan mengetahui proporsi antibodi yang terbentuk di populasi masyarakat Indonesia terhadap virus SARS-CoV-2.
“86,6 persen penduduk Indonesia sudah memiliki antibodi SARS-CoV-2. Analisa ini berdasarkan hasil survei terhadap 21.880 sampel penduduk di 34 Provinsi dengan melibatkan 1.094 desa/kelurahan terpilih pada Oktober-Desember 2021 lalu,” ujar Nadia.
Selain menunjukkan angka antibodi yang tinggi pada penduduk Indonesia, survei serologi ini juga membuktikan vaksin Covid-19 menambah proteksi terhadap gejala berat dan risiko kematian akibat Covid-19. Sebesar 99,4 persen proporsi penduduk memiliki antibodi setelah terinfeksi Covid-19 dan ditambah vaksinasi dua dosis.
“Vaksinasi lengkap ditambah booster menjadi faktor penting untuk menciptakan proteksi tambahan bagi masyarakat Indonesia. Kita tidak mungkin bergantung pada antibodi alamiah yang terbentuk dari infeksi COVID-19 karena risikonya terhadap pasien dan sistem kesehatan nasional sangat besar,” tambah dr. Nadia.
Hingga hari ini, vaksinasi dosis 1 telah diberikan kepada 194.493.617 (93,39 persen) penduduk. Sementara vaksinasi dosis 2 telah diberikan kepada 153.560.859 (73,273 persen) penduduk. Sedangkan vaksinasi dosis 3 telah diberikan kepada 16.074.636 (7.72 persen) penduduk Indonesia.