Jumat 18 Mar 2022 17:13 WIB

Pesan Terakhir Nawali Sebelum Dieksekusi Mati di Arab Saudi

Nawali dihukum mati karena terlibat pembunuhan seorang WNI.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Teguh Firmansyah
Rekor tertinggi eksekusi mati di Arab Saudi
Foto:

Sandi mengaku pihak keluarga sebelumnya tidak mengetahui bahwa Nawali akan segera dieksekusi. Karena itu, pihak keluarga sangat syok ketika petugas Kemlu datang menyampaikan kabar bahwa Nawali telah dieksekusi.

Sandi berharap, keinginan terakhir Nawali bisa direalisasikan oleh Pemerintah Indonesia. Setidaknya, kedua putri Nawali bisa berziarah ke makam ayah mereka.

Seperti diketahui, Nawali Hasan (NH), Agus Ahmad (AA) dan Siti Komariah (SK) ditangkap pihak Kepolisian Jeddah pada 2 Juni 2011 atas tuduhan membunuh sesama WNI atas nama Fatmah alias Wartinah. Ketiganya pun menjalani proses persidangan dengan dakwaan pembunuhan berencana.

AA dan NH mengakui telah melakukan pembunuhan dengan alasan dendam atas penganiayaan yang dilakukan korban terhadap istri NH.

Setelah melalui rangkaian persidangan, berdasarkan putusan hukum tertanggal 16 Juni 2013, AA dan NH mendapat putusan vonis mati pada persidangan tingkat pertama. Pada 19 Maret 2018, AA dan NH kembali mendapat vonis mati pada persidangan banding. Status vonis tersebut dinyatakan inkracht pada 19 Oktober 2018.  ''Sedangkan SK diputus hukuman penjara selama delapan tahun dan 800 kali hukuman cambuk,'' kata Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia (PWNI) Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Judha Nugraha, Kamis (17/3).

Judha mengungkapkan, sejak awal penangkapan hingga persidangan, Pemri termasuk KJRI Jeddah dan KBRI Riyadh telah melakukan berbagai langkah pendampingan baik upaya litigasi di berbagai tingkatan persidangan maupun upaya non-litigasi untuk memastikan terpenuhinya seluruh hak terdakwa maupun untuk meringankan hukuman.

Pasca eksekusi, Dubes RI Riyadh dan Konjen RI Jeddah pun mendampingi proses pemulasaraan jenazah dan pemakaman AA dan NH di Jeddah. Sesuai hukum setempat, jenazah harus segera dimakamkan di Arab Saudi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement