Jumat 18 Mar 2022 14:56 WIB

Pakar Ungkap Pentingnya Penguatan Media Komunikasi di Tengah Krisis

Krisis dapat terjadi kapan pun dan dimana pun.

Webinar yang bertemakan Crisis Communication in Network Society
Foto: istimewa
Webinar yang bertemakan ‘Crisis Communication in Network Society’,

Oleh karena itu, pentingnya penguatan media komunikasi ditengah krisis untuk mengatasi, meredam, dan bahkan menyelesaikan krisis yang terjadi. 

“Sekali lagi teman-teman, kita perlu memperkuat media komunikasi. Supaya, ketika kita berada situasi terburuk sekalipun dalam krisis baik itu kehidupan maupun percintaan, kita mampu memenangkan pertandingan atas situasi yang terjadi.” pungkas Dr. Firsan Nova.

Beberapa pertanyaan dilontarkan mahasiswa tentang apa dasar dari sebuah krisis komunikasi pada sebuah institusi dan langkah strategis apa yang baik untuk mengelola krisis tersebut. Dr. Firsan Nova menuturkan krisis merupakan sebuah situasi yang merugikan dan atau membahayakan citra perusahaan, reputasi atau stabilitas keuangan. Oleh karena itu, penting bagi perusahaan untuk dapat memitigasi krisis ini dapat terjadi. Mulai dari menentukan setiap individu dalam perusahaan harus dikelola karena kapan pun dan dimana pun krisis dapat terjadi. 

“Krisis dapat terjadi kapan pun dan dimana pun sehingga kita perlu mengantisipasinya mulai dari stakeholder internal atau individu karyawan yang ada di perusahaan kita. Mempersiapkan mereka merupakan langkah awal terbaik untuk mereplikasi dan mengobati luka yang terjadi akibat krisis.” pungkas Dr. Firsan Nova. 

Ia juga menambahkan dalam menghadapi sebuah krisis, langkah-langkah strategis dari berbagai pendekatan harus diimplementasikan dan dilaksanakan dengan cekatan. 

“Langkah-langkah strategis dalam menghadapi krisis selanjutnya adalah mengimplemen-tasikan berbagai pendekatan. Salah satunya pendekatan preventif dan kuratif. Mengaca pada bagaimana Nexus melaksanakan pendekatan tersebut, ada beberapa hal yang dilakukan seperti menilai terlebih dahulu kedalaman permasalahan yang dihadapi oleh client. Mulai dari konteks isunya sudah bagaimana, apa pendapat publik, memetakan para stakeholders terkait dan menempatkan mereka pada posisi yang benar. Ketika seorang PR dapat menganalisis dan menilai seberapa dahsyatnya isu yang terjadi maka ditentukanlah langkah pencegahan atau pengobatan. Beberapa diantaranya menggunakan publikasi, pemberitaan, event, pengembangan masyarakat, penemuan fakta di lapangan dan berbagai cara lainnya," papar Dr. Firsan Nova. 

Namun pada intinya dalam setiap krisis yang terjadi, kita harus mampu melaksanakan dan mengimplementasikan teknik berkomunikasi melalui media dengan baik dan benar. Dalam buku Public Relations Crisis karya Dr. Firsan Nova (2020) menyebutkan “Keterampilan berkomunikasi seorang Public Relations menjadi sangat penting dalam memproduksi makna.”. Oleh karena itu, sebagai seorang PR dalam menghadapi krisis harus memiliki keterampilan untukmenemukan makna penting dalam berkomunikasi menggunakan berbagai platform media baik itu media konvensional maupun media social. 

Diakhir pemaparannya dengan mahasiswa President University, Dr. Firsan Nova menyarankan kepada teman-teman yang nanti akan rindu dengan beliau untuk segera memiliki buku terbarunya yang berjudul PR Crisis terbitan tahun 2020. “Teman-teman, suatu saat ketika teman-teman rindu dengan saya. Ingat kalian tetap memiliki saya dalam buku PR Crisis yang saya tulis bersama dengan 2 penulis hebat lainnya. Jadi pastikan teman-teman untuk memiliki buku saya melalui link books.nexusrmsc.id atau kalian bisa pergi ke laman Instagram @prcrisis_id” ujarnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement