Kamis 17 Mar 2022 23:00 WIB

Minyak Goreng Kemasan Mahal, yang Curah Susah Didapat

Pemerintah saat ini hanya menyubsidi harga minyak goreng curah.

Pedagang menjual minyak goreng curah di Pasar Rel, Kecamatan Cihideung, Kota Tasikmalaya, Kamis (17/3/2022).
Foto: Republika/Bayu Adji
Pedagang menjual minyak goreng curah di Pasar Rel, Kecamatan Cihideung, Kota Tasikmalaya, Kamis (17/3/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, oleh Rr Laeny Sulistyawati, Bayu Aji Prihamdana, Deddy Darmawan Nasution

Warga Kertajaya, Kota Surabaya, Jawa Timur, Wisonowati (56 tahun) mengeluhkan minyak goreng kemasan yang langka, bahkan kosong di minimarket-minimarket meski pemerintah telah mencabut harga eceran tertinggi (HET) minyak kemasan sejak Rabu (16/3/2022). Migor curah juga tidak dia temukan di pasaran.

 

"Tadi saya sudah kroscek ke dua minimarket seperti Alfamart dan Indmaret di dekat sini. Ternyata, barangnya kosong dan kata petugas minkmarketnya tidak tentu dikirimnya," ujar Wisonowati kepada Republika, Kamis (17/3/2022).

Wisonowati mengaku, beberapa hari sebelumnya juga telah mengunjungi supermarket besar dan ia juga mendapati rak minyak goreng kemasan yang kosong. Ia mendapatkan informasi dari pegawai supermarket bahwa stok terlambat dikirim. Kalaupun ada, Wisonowati mengeluhkan harganya yang mahal, berkali-kali lipat dari harga normal.

Kini meski HET minyak goreng kemasan telah dicabut, dirinya mengaku belum melihat label harga minyak goreng kemasan yang baru di minimarket yang dia kunjungi hari ini. Tak cukup sampai di sini, dia mengatakan, minyak goreng curah atau minyak goreng non-premium juga tak ada di pasaran. Wisonowati mengaku belum melihat produk minyak tanpa merek ini dijiual di pasar tradisional akhir-akhir ini 

"Minyak curah juga langka, bahkan tak ada sama sekali," ujarnya.

Kini, Wisonowati hanya bisa mengonsumsi sisa stok minyak goreng kemasan yang dia miliki yaitu sekitar 1 liter migor. Untuk menghemat penggunaan, dirinya memilih membatasi menggoreng makanan non-kuah untuk menjaga persediaan sekaligus menjaga kesehatan. Caranya kadang-kadang dirinya memasak sayur kuah seperti sop atau bahkan mengkukus makanan. 

"Ini terbukti menghemat penggunaan migor kemasan," katanya. 

Harga minyak goreng kemasan di sejumlah tempat di Kota Tasikmalaya juga sudah terpantau mahal sejak Rabu (16/3/2022), seusai pemerintah pusat mencabut HET untuk minyak goreng kemasan. Berdasarkan pantauan Republika di Kota Tasikmalaya, sudah tak ada lagi toko yang menjual satu kemasan isi 2 liter minyak goreng di bawah Rp 40 ribu.

Di sebuah mini market di wilayah Cieunteung, Kelurahan Argasari, Kecamatan Cihideung, Kota Tasikmalaya, satu kemasan minyak goreng isi 2 liter dijual dengan harga Rp 40.500. Namun, di ritel itu hanya menjual satu merek minyak goreng kemasan. Merek minyak goreng itu juga asing.

"Baru hari ini datang satu merek itu. Itu langsung ditaruh semua di etalase, tapi belum habis," kata petugas di ritel tersebut, Bela, saat berbincang dengan Republika, Kamis (17/3/2022).

 

Salah seorang konsumen di ritel tersebut, Titin (56 tahun), mengeluhkan harga minyak goreng kemasan yang melonjak tinggi. Namun, ia tak bisa berbuat apa-apa. Ia tetap membelinya, meski disertai keluhan. Sebab, minyak merupakan kebutuhan untuk rumah tangganya.

"Giliran ada, harganya mahal. Kemarin waktu murah mah susah dicarinya," kata dia.

 

Di Kota Tasikmalaya, tak hanya harga minyak goreng kemasan yang terpantau tinggi. Minyak goreng curah juga masih mahal di pasar tradisional.

Di Pasar Rel, Kelurahan Cilembang, Kecamatan Cihideung, Kota Tasikmalaya, harga minyak goreng curah belum sesuai HET yang ditetapkan pemerintah Rp 14 ribu per liter. Di pasar tradisional itu, minyak goreng curah masih dijual dengan harga Rp 19 ribu per kilogram.

"Saya stok minyak goreng curah ini 25 kilogram, beli tiga hari lalu, harganya masih Rp 17 ribu per kilogram. Jadi ya habisin stok yang ada dulu," kata salah seorang pedagang di pasar itu, Ai (50).

Menurut dia, di kalangan agen, harga minyak goreng curah juga masih tinggi. Belum ada penyaluran minyak goreng curah sesuai HET yang ditetapkan pemerintah.

Republika mencoba mencari tahu harga jual di salah satu agen minyak goreng curah di pasar itu. Di agen tersebut, minyak goreng curah masih dijual dengan harga Rp 18 ribu per liter. 

Sementara di Pasar Cikurubuk Kota Tasikmalaya, harga minyak goreng curah di kalangan pedagang masih berkisar Rp 16 ribu hingga Rp 19 ribu per kilogram. Tak ditemukan minyak goreng curah per kilogram yang harganya di bawah Rp 15 ribu. 

Padahal, Pemerintah Kota (Pemkot) Tasikmalaya telah menggelar operasi pasar minyak goreng curah murah khusus para pedagang pada Rabu. Dalam operasi pasar itu, disediakan sekitar 8.000 liter minyak goreng curah dengan harga Rp 10.500 per liter. Para pedagang yang mengikuti operasi pasar itu disebut telah membuat pakta integritas untuk menjual minyak goreng curah dengan harga Rp 11.500 per liter.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement