REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy melakukan pengecekan bantuan sosial (bansos) yang diterima oleh warga di Dusun Ngadirejo, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, pada Jumat (11/3). Muhadjir langsung sidak "door to door" mengecek status penerimaan bansos warga.
Ada 4 keluarga yang didatangi olehnya. Dalam kesempatan itu, Menko PMK berbincang dan menanyakan terkait bansos apa saja yang diterima oleh warga.
Muhadjir mengaku, sempat terkejut masih terdapat keluarga yang menempati rumah yang kurang layak. Beberapa keluarga yang dikunjungi rumahnya masih beralaskan tanah liat, kemudian juga ada rumah yang penerangan dan ventilasinya minim.
Menko PMK langsung meminta Bupati Madiun untuk membantu benahi rumah mereka yang belum layak. "Ada keluarga tidak mampu yang rumahnya harus dibenahi. Lantainya masih tanah liat kondisinya tidak sehat, ventilasinya minim. Nah itu juga harus dibenahi," ucapnya seperti dalam keterangan tertulis, Sabtu (12/3).
Dalam kesempatan itu, Menko PMK didampingi Bupati Madiun Ahmad Dawami Dawami, jajaran PT Pos, Dinsos Kabupaten Madiun, dan NGO Lazismu. Di Dusun Ngadirejo, Muhadjir menemukan seluruh keluarga sudah menerima bantuan sosial berupa Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT/Bantuan Sembako).
"Alhamdulillah, di sini semuanya sudah menerima bantuan sosial PKH dan bantuan sembako," ujar Muhadjir.
Berdasarkan data, khusus untuk Kabupaten Madiun, Program Sembako telah diterima 59.590 KPM atau 96,91 persen dari alokasi 61.613 KPM (data Dashboard PT Pos per 9 Maret 2022). Sedangkan untuk PKH pencarian 17.861 KPM atau 62,76 persen dari penyaluran 28.459 KPM (data Himbara per 7 maret 2022).
Sementara, untuk data nasional, Program Sembako per 9 Maret 2022 telah diterima oleh 17,52 juta KPM (93,22 persen dari alokasi 18,8 juta). Kemudian, untuk PKH per tanggal 5 Maret 2022 Kemensos telah memproses salur hingga 9,6 juta KPM (96 persen dari pagu 10 juta) melalui Himbara dan KPM yang telah mencairkan mencapai 6,4 juta.
Menurut Muhadjir, capaian penyaluran bansos kali ini adalah yang paling bagus, cepat, dan tepat sasaran. Dia berharap, penyaluran bantuan sosial dapat selalu berjalan tepat waktu untuk membantu warga yang tidak mampu.
"Ini untuk mengantisipasi lonjakan harga dan juga inflasi akibat pandemi juga berpengaruh, dan juga perang Rusia dan Ukraina berpengaruh inflasi. Terutama mereka yang tidak mampu supaya bebannya teringankan dengan bansos yang lancar," ucapnya.
Di kesempatan itu, Menko PMK juga memberikan bantuan paket sembako dari Kemenko PMK beserta bantuan dari LazisMu kepada masyarakat yang membutuhkan.
Dia mengatakan, bantuan paket sembako tersebut merupakan penghiburan bagi mereka dintengah suassma yang masih kesulitan karena pandemi dan harga-harga kebutuhan yang sedang tidak menentu. "Ini hanya penebalan bansos dari saya, LazisMu, Kemensos, membawa bansos untuk menghibur masyarakat yang membutuhkan," pungkasnya.