Kamis 10 Mar 2022 13:04 WIB

Pemkot Jakbar Gandeng Universitas Trisakti Bangun Reaktor Air Bersih Siap Minum

Kolaborasi itu bertujuan agar pihaknya dapat memanfaatkan air hujan secara maksimal.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Warga memberi minum anaknya saat melakukan aksi unjuk rasa di depan Balai Kota DKI Jakarta, di Jakarta, Selasa (22/2/2022). Dalam aksinya tersebut warga Muara Angke, Jakarta Utara menuntut air minum yang layak kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Foto: ANTARA/M Risyal Hidayat
Warga memberi minum anaknya saat melakukan aksi unjuk rasa di depan Balai Kota DKI Jakarta, di Jakarta, Selasa (22/2/2022). Dalam aksinya tersebut warga Muara Angke, Jakarta Utara menuntut air minum yang layak kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Kota Jakarta Barat (Pemkot Jakbar) melalui Kelurahan Kota Bambu Selatan, Kecamatan Palmerah bekerja sama dengan Universitas Trisakti membangun reaktor yang mampu menyaring air hujan menjadi air bersih siap minum. Sebagai tahap awal reaktor khusus untuk menyaring air hujan menjadi air bersih siap minum akan dibangun di kantor Kelurahan Kota Bambu Selatan.

"Kita memang berkolaborasi dengan Universitas Trisakti membuat reaktor agar air hujan dapat difilter menjadi air bersih yang dapat minum tahap awal di kantor kelurahan," kata Kepala Seksi Ekonomi dan Pembangunan Kelurahan Kota Bambu Selatan, Anjas Umaryadi saat dikonfirmasi di Jakarta, Kamis (10/3/2022).

Anjas mengatakan, kolaborasi itu bertujuan agar pihaknya dapat memanfaatkan air hujan secara maksimal untuk kepentingan warganya. Sebelumnya, pihaknya memang sudah memiliki wadah penampung air hujan. Namun pemanfaatan air hujan tersebut hanya sebatas untuk menyiram tanaman. Nantinya, reaktor itu akan terdiri dari berbagai komponen penyaring air.

Setelah air tersaring, pihak universitas akan kembali meneliti kadar air untuk menguji kelayakannya sebelum dikonsumsi. Jika program tersebut berhasil, pihaknya bersama universitas juga berencana akan membangun reaktor yang sama di beberapa masjid ataupun mushola.

Hal tersebut dilakukan agar air hujan juga bisa disaring menjadi air wudhu dan kepentingan lainnya. "Untuk yang di Kelurahan Kota Bambu sendiri ini masih dalam tahap pematangan. Kita harapkan hasilnya bisa maksimal," jelas Anjas.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement