Selasa 08 Mar 2022 13:47 WIB

Pelaku Startup, Ini Cara Agar Dapat Pendanaan dari Investor

Pertumbuhan startup sudah semakin banyak dari waktu ke waktu.

Ada beberapa startup besar yang memang sudah diberikan dana oleh investor kelas kakap. Namun, tak sedikit juga startup-startup baru yang berjuang untuk mencari investor, demi berjalannya program-program yang dikerjakan.
Foto: Universitas Bina Sarana Informatika
Ada beberapa startup besar yang memang sudah diberikan dana oleh investor kelas kakap. Namun, tak sedikit juga startup-startup baru yang berjuang untuk mencari investor, demi berjalannya program-program yang dikerjakan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Di era digital saat ini, tentunya sering kali kita mendengar istilah startup. Namun, masih banyak sekali orang belum mengetahui apa itu startup. Di era digital, pertumbuhan startup sudah semakin banyak dari waktu ke waktu.

Ada beberapa startup besar yang memang sudah diberikan dana oleh investor kelas kakap. Namun, tak sedikit juga startup-startup baru yang berjuang untuk mencari investor, demi berjalannya program-program yang dikerjakan.

Baca Juga

Berikut ini beberapa cara untuk menarik perhatian investor agar mau mendanai startup kamu:

1. Membuat profil di AngelList

Cara membuat profil startup, menjadi salah satu langkah awal yang dapat dilakukan, mulai dari informasi detail tentang perusahaan, produk atau layanan yang ditawarkan, dan anggota tim.

Saat kamu sudah mengisinya, hal tersebut akan memudahkan investor untuk mengetahui informasi-informasi terkait startup kamu.

Pastikan isi informasinya dengan detail dan menarik, supaya ada investor yang tergiur untuk memberikan dana kepadamu.

2. Membangun network (relasi)

Dengan membangun network (relasi) kamu bisa masuk ke dalam komunitas startup lokal ataupun minta rekomendasi kepada temanmu yang pernah didanai oleh investor.

Dengan begitu, kamu bisa bertanya-tanya kepada mereka soal investor yang cocok untuk startup kamu dan bagaimana caranya presentasi di depan investor nanti. Jadi, manfaatkan dan pertahankan network-mu dengan baik.

3. Menghadiri event

Cara lain mencari investor untuk startup adalah dengan menghadiri sebuah event teknologi yang ada. Sebagai contoh, biasanya di Jakarta terdapat acara Tech In Asia Conference yang dihadiri oleh ribuan peserta.

Lingkup peserta itu terdiri dari berbagai kalangan mulai dari penggiat teknologi, startup, investor, dan sebagainya.

4. Manfaatkan media sosial

Saat ini, media sosial memang menjadi alat dalam melakukan segala hal, termasuk bagi startup ataupun entrepreneur untuk mencari investor ataupun melakukan branding. Kamu bisa mencari media sosial venture capital yang ada di Indonesia dan mencari-cari informasi bagaimana caranya bisa mendapatkan investasi dari perusahaan tersebut.

5. Mengikuti program inkubator startup

Program inkubator atau akselerator merupakan salah satu cara untuk dapat membantu pertumbuhan startup dan mendapatkan investor.

Program inkubator ini dibangun oleh para investor atau pemerintah tujuannya agar mempercepat pertumbuhan bisnis startup yang sudah mereka berikan dana.

6. Bootstrapping

Bootstrapping merupakan jalur atau strategi pengembangan usaha dimana pendiri (founder) atau pemilik (owner) usaha, memilih untuk mengandalkan kekuatan internal.

Cara Bootstrapping dapat juga diartikan merogoh kocek pribadi, baik antara sesama pendiri, maupun dana dari keluarga. Ada dua alasan yang melatarbelakanginya yaitu karena tuntutan keadaan dan idealisme.

Idealisme maksudnya yaitu setiap startup memiliki nilai sendiri yang dipertahankan untuk menunjang visi bisnisnya. Kehadiran investor, yang membawa dana besar selain menguntungkan, juga akan memiliki kendali yang besar terhadap startup tersebut.

7. Pinjaman Peer-to-Peer Lending

Peer to peer lending (P2P Lending) adalah sebuah fintech yang memberikan pinjaman dana yang dapat diakses secara online, termasuk juga oleh para founder startup.

Prosesnya pun terbilang cukup mudah, karena tidak memakan waktu yang lama. Terdapat dua pendekatan dalam konsep peer to peer lending, yaitu sebagai peminjam atau pemberi pinjaman (Pendana).

Sebagai apapun kamu dalam hal peer to peer lending, kedua peran ini akan memberikan manfaat tersendiri dalam hal finansial.

Bagi para founder, kamu bisa mencoba alternatif ini. Namun, pastikan platformnya sudah terdaftar dan diawasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan perhatikan tanggal jatuh tempo beserta bunganya.

 

8. Kompetisi

Saat ini, sudah banyak kompetisi startup, baik dalam taraf nasional hingga internasional yang diselenggarakan oleh pemerintah maupun pihak swasta.

Kompetisi startup akhir–akhir ini menjadi tren dikalangan industri startup. Banyak sekali jenis–jenis kompetisi startup yang bermunculan, antara lain seperti Hackhathon, Ideas Competition hingga Pitching Competition.

Banyaknya event tentang kompetisi startup, menandakan bahwa memang sedang banyak bermunculan startup baru yang mayoritas didirikan oleh anak–anak muda.

Kompetisi pun menjanjikan beragam hadiah besar untuk pemenangnya. Dengan memenangkan kompetisi, para founder dapat memanfaatkan hadiahnya sebagai modal untuk mengembangkan startup-nya.

8. Angel investor

Angel investor adalah individu yang memiliki kekayaan cukup banyak, hingga bersedia untuk menyediakan dana untuk suatu startup. Sebagai imbalannya, startup akan memberikan saham untuk angel investor tersebut.

Dana yang disediakan ini dapat berupa suntikkan dana investasi satu kali untuk membantu startup memulai dan melanjutkan bisnisnya.

9. Venture capital

Venture capital (VC) atau yang biasa disebut dengan modal ventura, merupakan jenis pembiayaan untuk startup dan disediakan oleh para investor.

Saat ini, semakin berkembangnya tren startup baru di kalangan milenial, membuat banyak kampus menghadirkan wadah pengembangan bagi mahasiswanya, yang ingin memulai startup mereka.

Salah satu kampus yang memiliki wadah pengelolaan startup bagi mahasiswanya adalah Universitas BSI (Bina Sarana Informatika), yakni BSI Startup Center (BSC).

Mahmud Syarif selaku ketua BSC menjelaskan, untuk mendorong lahirnya para startup dari kampus, melalui BSI Startup Center, kampus Universitas BSI mendorong para mahasiswanya agar merintis dan mengembangkan startup mereka.

“Untuk pemula yang ingin mempunyai startup, bisa gabung ke Incubator Center Universitas Bina Sarana Informatika (IC UBSI). Di Recruitment Tenant, nanti para pemula akan diberikan pelatihan workshop, pitching dengan investor yang nantinya akan dipertemukan dengan angel investor,” ucap Mahmud Syarif.

Bagi kami, yang ingin bergabung bersama Universitas BSI, saat ini sudah menerima penerimaan gelombang baru (PMB). Di Universitas BSI, pendaftarannya bisa memilih dari 2 cara yang dihadirkan.

Pertama dengan mengunduh aplikasi PMB-UBSI di playstore atau malalui laman bsi.pmbonline.ac.id. Selain itu, biaya kuliah di Universitas BSI terjangkau, dan bisa dengan cicilan, melalui aplikasi Danacita.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement