REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK -- Kapolda Kalimantan Barat (Kalbar), Irjen Suryanbodo Asmoro mengajak masyarakat di Kalbar untuk bersama-sama dalam mencegah kebakaran hutan dan lahan (karhutla). "Mari kita bersama-sama untuk bersatu dalam mencegah dan melawan karhutla," kata Suryanbodo di Kota Pontianak, Sabtu (5/3/2022).
Dia juga mengajak kepada seluruh masyarakat untuk turut serta dalam melakukan pencegahan dan pemadaman yang ditandai dengan apel besar kesiapan penanggulangan karhutla di Rasau Jaya, Kabupaten Kubu Raya. Sudah hampir tiga tahun ini, sambung dia, semua pihak bersama-sama berjuang untuk melawan Covid-19, telah banyak cara untuk menanggulanginya.
Menurut Suryanbodo, kewaspadaan tidak boleh hanya terfokus pada virus saja, lantaran masih banyak yang harus dihadapi, salah satunya adalah ancaman karhutla. "Menurut data yang diperoleh dari Biro Operasi Polda Kalbar selama tahun 2019 sampai tahun 2021, Polda Kalbar telah memproses 170 laporan dan mengamankan 187 tersangka terkait dengan kasus karhutla di Kalbar," ucapnya.
Suryanbodo mengatakan, penanggulangan karhutla tidak dapat hanya ditangani sendiri, tetapi harus ada sinergitas dari semua pihak. "Untuk itu saya merangkul seluruh masyarakat agar lebih peduli kepada lingkungan dengan tidak melakukan pembakaran hutan dan lahan. Masalahnya, sebagian besar kondisi lahan, khususnya di Kabupaten Kubu Raya, berupa gambut yang berpotensi atau mudah terbakar, dan cepat meluas," ujarnya.
Suryanbodo juga meminta kepada seluruh unsur agar bersama-sama dapat bekerja lebih keras, cerdas, dan tuntas. Sehingga, kasus karhutla di Kalbar bisa ditanggulangi dengan baik.