REPUBLIKA.CO.ID, KOTA BENGKULU -- Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Provinsi Bengkulu mengatakan, satu dari tiga sirene tsunami di Bengkulu tidak berfungsi atau rusak. Kasi Data dan Informasi BMKG, Anang Anwar mengatakan, rusaknya satu unit sirene tersebut baru diketahui beberapa waktu lalu.
"Rusaknya alat tersebut diketahui saat aktivasi sirene tsunami yang dilakukan petugas BMKG," kata Anang di Bengkulu, Jumat (4/3/2022).
Ketiga sirene tersebut berada di kawasan objek wisata Pantai Panjang Kota Bengkulu, perkantoran Sekretariat Daerah Bengkulu, dan depan Kantor Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Bengkulu.
Menurut Anang, kondisi listrik dan radio TX Motorola yang berada di kantor Kesbangpol dan PMI harus dinyalakan secara manual setiap sebelum aktivasi. Kemudian, sirene tsunami di Kesbangpol saat ini tidak berfungsi atau berbunyi ketika dilakukan aktivasi meskipun kondisi listrik.
Dari tiga sirene tersebut, hanya sirene yang berada di kantor Kesbangpol Bengkulu yang bermasalah pada radio. Sedangkan untuk kontrol tombol guna mengaktivasi ketiga sirene tersebut berada di Pusat Pengendalian Operasional BPBD Bengkulu.