Kamis 24 Feb 2022 19:31 WIB

Satgas Ingatkan Potensi Penularan Covid-19 Masih Tinggi

Tren positivity rate mingguan saat ini masih belum menunjukan tanda-tanda penurunan

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Gita Amanda
Ilustrasi Lonjakan Kasus Covid-19.  Juru Bicara Pemerintah Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengingatkan, masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi penularan Covid-19 di masyarakat.
Foto: republika/mgrol100
Ilustrasi Lonjakan Kasus Covid-19. Juru Bicara Pemerintah Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengingatkan, masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi penularan Covid-19 di masyarakat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Pemerintah Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengingatkan, masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi penularan Covid-19 di masyarakat. Sebab, tren kenaikan positivity rate mingguan saat ini masih belum menunjukan tanda-tanda penurunan.

Kondisi ini, kata dia, menunjukan masih tingginya potensi penularan di masyarakat. “Kita perlu untuk tetap waspada mengingat tren kenaikan positivity rate mingguan masih belum menunjukan tanda-tanda penurunan. Hal ini menunjukan masih tingginya potensi penularan di tengah masyarakat,” kata Wiku saat konferensi pers, Kamis (24/2/2022).

Baca Juga

Selain itu, peningkatan positivity rate mingguan ini juga terjadi di tengah kondisi capaian testing rapid antigen yang lebih besar dibandingkan PCR. Artinya, banyak masyarakat yang didapati positif melalui proses skrining, seperti syarat perjalanan dan aktivitas lainnya.

Pada masa gelombang Delta, lanjut dia, proporsi testing antara rapid antigen dan PCR cenderung berimbang. Hal ini disebabkan karena varian Omicron cenderung memunculkan gejala yang lebih ringan dan tanpa gejala. Sedangkan, varian Delta cenderung memunculkan gejala yang lebih berat dibandingkan Omicron.

“Akibatnya, di masa Delta proporsi PCR sebagai alat peneguhan diagnosa lebih banyak. Karena orang yang bergejala sedang hingga berat pun cenderung lebih banyak. Sementara di masa Omicron, orang cenderung bergejala ringan bahkan tanpa gejala dan masih tetap beraktivitas normal,” jelas Wiku.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement