Selasa 22 Feb 2022 17:32 WIB

Jabar Anggarkan Rp 105 M Bangun Underpass Sriwajaya Kota Cimahi

Underpass Sriwijaya untuk kelancaran ekonomi dan kelancaran masyarakat Cimahi

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Gita Amanda
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (keempat kiri) didampingi Plt Wali Kota Cimahi Ngatiyana (ketiga kiri) beserta jajaran terkait menandatangani prasasti saat Peresmian Underpass Dustira - Sriwijaya di Jalan Dustira, Kota Cimahi, Selasa (2/2/2022). Pemerintah Provinsi Jawa Barat bersama Pemerintah Kota Cimahi meresmikan underpass yang menghubungkan Jalan Dustira dan Jalan Sriwijaya sepanjang 600 meter dengan nilai proyek sekitar Rp105 miliar. Foto: Republika/Abdan Syakura
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (keempat kiri) didampingi Plt Wali Kota Cimahi Ngatiyana (ketiga kiri) beserta jajaran terkait menandatangani prasasti saat Peresmian Underpass Dustira - Sriwijaya di Jalan Dustira, Kota Cimahi, Selasa (2/2/2022). Pemerintah Provinsi Jawa Barat bersama Pemerintah Kota Cimahi meresmikan underpass yang menghubungkan Jalan Dustira dan Jalan Sriwijaya sepanjang 600 meter dengan nilai proyek sekitar Rp105 miliar. Foto: Republika/Abdan Syakura

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil meresmikan underpass Sriwijaya di Kota Cimahi, Selasa (22/2/2022). Menurut Ridwan Kamil, Pemprov Jabar mengalokasikan anggaran dari APBD sebesar Rp 105 miliar untuk pembangunan underpass Sriwijaya ini.

"Tahun ini ada dua fasilitas jembatan yang kami bantu di Cimahi. Yakni, underpass Sriwijaya Rp 105 miliar dan Leuwi gajah Rp 27 miliar diresmikan bulan lalu," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil.

Baca Juga

Emil mengatakan, pembangunan underpass Sriwijaya ini dilakukan untuk kelancaran ekonomi dan kelancaran masyarakat Cimahi beraktivitas. "Kota Cimahi perlu di dukung karena tempat strategi berkumpulnya militer kan disini," katanya.

Emil menjelaskan, kereta api cepat tahun depan akan beropeasi dari Jakarta ke  Bandung. Berhentinya, tidak di Tegalluar tapi di Padalarang. Jadi, penumpang nantinya akan pakai kereta api reguler.

"Kalau reguler aja ada kemacetan, apalagi ada KA cepat pasti terdampak Cimahi juga. KA cepat boleh berhenti d Padalarang tapi.saya bilang setiap kemacetan harus ada solusi kalau tidak saya dimaki-maki warga nanti jadi panjang urusannya," paparnya.

Akhirnya, kata dia, ada pembangunan fly over atau underpass di jalur kereta. Agar, nanti semua jalan bisa lancar. "Saya sekarang sedang mempersiapkan pusat wisata terbesar di Cimahi dan Bandun tempatnya sedang disiapkan. Itu komitmen saya," kata Emil.

Emil optimistis, keberadaan underpass Cimahi ini, akan membuat lancar arus penumpang barang dan ekonomi masyarakat Cimahi. Jadi, tak ada lagi posisi jalan bersilangan dengan kereta api.

"Pembangunan underpass ini ada pembebasan lahan oleh Pemkot Cimahi dan bantuan dari Provinsi ini melengkapi perbaikan infrastruktur. Titip ini infrastuktur yang tak murah oleh karena itu di rawat dijaga jangan sampai kotor agar ekonomi Cimahi naik," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement