Ahad 20 Feb 2022 10:31 WIB

Cadangan Oksigen di 10 Provinsi Mampu Bertahan Lebih dari 48 Jam

Pemerintah pastikan kecukupan oksigen di provinsi dengan kasus covid tertinggi.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Indira Rezkisari
Pemerintah memastikan 10 Provinsi dengan penularan tertinggi sudah memiliki cadangan oksigen yang mampu bertahan lebih dari 48 jam.
Foto: EPA-EFE/JAGADEESH NV
Pemerintah memastikan 10 Provinsi dengan penularan tertinggi sudah memiliki cadangan oksigen yang mampu bertahan lebih dari 48 jam.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Kesehatan RI mengaku terus melakukan upaya penguatan dalam mempertahankan kemampuan pelayanan kesehatan tetap maksimal. Salah satunya adalah dengan cara memenuhi kebutuhan oksigen.

"10 Provinsi dengan penularan tertinggi sudah memiliki cadangan oksigen yang mampu bertahan lebih dari 48 jam. Selain itu jumlah oksigen konsentrator di 10 Provinsi tersebut juga mencapai 10.326 dan oksigen generator mencapai 65," ujar Juru Bicara Vaksinasi Covid-19, Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi dalam keterangannya, Ahad (20/2/2022).

Baca Juga

Nadia menambahkan, upaya paling penting menghadapi pandemi saat ini cara paling efektif untuk mendukung pemerintah. Salah satunya dengan turut mempercepat vaksinasi dosis lengkap dan memperkuat protokol kesehatan, terutama ketika di ruang-ruang publik.

Lebih lanjut Nadia mengatakan, meskipun kasus harian saat ini mencapai 59.384 per hari Sabtu (19/2/2022), lebih tinggi dari puncak kasus harian Delta 56.757 tahun lalu. Namun, angka keterisian tempat tidur isolasi dan ICU Covid-19 secara nasional masih tetap terjaga.

Hingga Sabtu (19/2/2022), pukul 17.30 WIB, kapasitas tempat tidur dan ruang isolasi berada di kisaran 37 persen, tidak mengalami perubahan dibanding Jumat (18/2/2022). Kapasitas tempat tidur ini masih dapat ditingkatkan menjadi 150.000 tempat tidur isolasi dan ICU jika diperlukan.

“Meski saat ini pasien yang dirawat di rumah sakit minim penambahan, tapi pemerintah harus terus melakukan upaya maksimal untuk menjaga ketahanan layanan kesehatan masyarakat di tengah naiknya kasus konfirmasi harian karena penyebaran varian Omicron di Indonesia,” ujar Nadia

Selain memperkuat layanan kesehatan, pemerintah juga memperkuat upaya testing, tracing, dan treatment untuk menekan laju penyebaran virus Covid-19 yang didominasi varian Omicron yang diketahui penularannya lebih cepat dari varian sebelumnya. Hingga Jumat (18/2/2022), testing spesimen dilakukan hingga sejumlah 520.663. Jumlah ini naik dari Kamis (17/2/2022) sejumlah 500.940.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement