Rabu 03 May 2023 19:19 WIB

Wakil Ketua MPR Ingatkan Pemerintah Antisipasi Kenaikan Covid-19 Pasca-Lebaran

Kemenkes menyebut kenaikan Covid-19 karena munculnya varian baru di Indonesia.

Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat saat memberikan paparan dalam diskusi secara daring di Jakarta, Rabu (12/4/2023).
Foto: dok pribadi
Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat saat memberikan paparan dalam diskusi secara daring di Jakarta, Rabu (12/4/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat mengingatkan seluruh pihak tetap menjaga protokol kesehatan dan mengedepankan keselamatan pascalibur Lebaran 2023. Ririe, sapaan Lestari Moerdijat, menegaskan, pandemi Covid-19 belum berakhir di Indonesia.

"Catatan peningkatan kasus Covid-19 dalam beberapa bulan terakhir ini, harus menjadi pengingat kita semua untuk tetap mengedepankan keselamatan setiap warga negara dalam kesehariannya," kata Ririe dalam keterangan, Rabu (3/5/2023).

Baca Juga

Menurut Ririe, melonjaknya kasus Covid-19 awal April 2023 akibat melemahnya

penerapan protokol kesehatan di tengah masyarakat. Ia mengakui pengabaian terhadap ragam anjuran untuk mengedepankan protokol kesehatan dalam keseharian kerap terjadi.

Legislator dari Dapil II Jawa Tengah ini mengatakan, para pemangku kepentingan dan masyarakat, perlu menerapkan cara berpikir bahwa hingga saat ini Indonesia belum sepenuhnya lepas dari pandemi. Menurut anggota Majelis Tinggi Partai Nasdem ini, para pemangku kepentingan mengaktifkan kembali kesadaran untuk menerapkan protokol kesehatan di ruang publik.

Selain itu, pemerintah perlu memastikan segenap lapisan masyarakat telah melalui tahapan vaksinasi dalam upaya membangun kekebalan komunitas yang lebih baik. Data Kementerian Kesehatan per 22 April 2023 menunjukkan angka kematian 13 kasus dan kasus aktif naik dari 10.448 kasus menjadi 10.881 kasus. Sedangkan pasien yang dirawat dalam periode 15-22 April tercatat 1.617 orang.

Wakil Menteri Kesehatan, Dante Saksono Harbuwono mengatakan lonjakan kasus Covid-19 bukan disebabkan adanya peningkatan perjalanan orang, tetapi lebih dikarenakan munculnya varian baru. Covid-19 varian Arcturus yang tercatat masuk Indonesia pada 10 Maret 3023. Menurut Dante, varian ini memiliki daya tular yang lebih tinggi dari varian Omicron, namun ada indikasi tetap bisa menular pada orang yang sudah divaksinasi.

Diakui Dante, per awal 2023 imunitas masyarakat Indonesia terhadap Covid-19 tercatat di atas 90 persen. Namun, imunitas yang terbangun dari hasil vaksinasi rata-rata hanya bertahan selama enam bulan. Sehingga, masih diperlukan vaksinasi booster agar imunitas tubuh tetap terjaga.

Dante mengeklaim untuk mengantisipasi potensi lonjakan kasus Covid-19, pemerintah sudah memiliki kesiapan yang memadai. Antara lain, terkait kecukupan fasilitas kesehatan, kecukupan stok vaksin Covid-19, persediaan oksigen cair hingga aktivasi telemedicine bagi para pasien Covid-19 yang melakukan isolasi mandiri.

Sementara, Direktur Pasca-Sarjana Universitas YARSI, Tjandra Yoga Aditama mengatakan, dunia internasional saat ini sebenarnya optimistis endemi Covid-19 tiba pada Januari 2023. Namun, ujar Tjandra, munculnya varian baru Covid-19 di sejumlah negara membuat proses menuju endemi tersendat.

Tjandra menyarankan, pemerintah melakukan whole genome sequncing terhadap kasus-kasus Covid-19, agar lebih jelas dalam penanganan varian baru Covid-19 saat ini. Lebih lanjut, Tjandra menegaskan, langkah pencegahan penularan Covid-19 harus ditingkatkan melalui kesadaran masyarakat.

Yakni, dengan segera memeriksakan diri bila memiliki gejala Covid-19, kelompok rentan dan lansia harus berhati-hati dengan tetap menerapkan protokol kesehatan dan memasyarakatkan vaksinasi booster. Karena, menurut dia, pandemi Covid-19 mungkin berakhir, namun Covid-19 tidak akan hilang. Sehingga pasien Covid-19 di masa datang juga masih ada.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement