Ahad 20 Feb 2022 09:28 WIB

Megawati Diyakini Pilih Ganjar Ketimbang Puan di Pilpres

Megawati sebelumnya di 2014 sudah memilih Jokowi karena popularitasnya yang tinggi.

Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri diprediksi memilih Ganjar Pranowo sebagai capres partai. Suara Ganjar Pranowo cukup tinggi untuk menjadi capres 2024 berdasarkan sejumlah survei.
Foto: BPIP
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri diprediksi memilih Ganjar Pranowo sebagai capres partai. Suara Ganjar Pranowo cukup tinggi untuk menjadi capres 2024 berdasarkan sejumlah survei.

REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK -- Pengamat politik Dr Harits Hijrah Wicaksana memprediksi Megawati Soekarnoputri memilih Ganjar Pranowo sebagai calon presiden dari PDI Perjuangan dibandingkan Puan Maharani. Alasannya, Ganjar berulang kali unggul dalam elektabilitas tokoh sejumlah lembaga survei.

"Ini bisa terulang pada Pilpres 2014, di mana Ketua Umum PDIP Megawati memilih Joko Widodo," kata Harits Hijrah Wicaksana yang juga Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (STISIP) Setia Budhi Rangkasbitung, Ahad (20/2/2022).

Baca Juga

PDIP bisa membidik kadernya Gubernur Jawa Tengah karena berdasarkan lembaga-lembaga survei ternama, suara Ganjar Pranowo cukup tinggi untuk menjadi capres 2024. Lembaga survei itu dapat dipercaya karena tingkat kesalahanya relatif kecil (eror margin).

PDIP juga memilih capres harus orang yang populis dan terkenal agar tidak babak belur pada Pilpres 2024 mendatang. Ganjar Pranowo keterkenalannya sudah mencapai 65 persen dan keterpilihan antara 20-30 persen.

Angka itu bahkan sudah mengalahkan Prabowo Subianto. Ia melihat angka keterkenalan Ganjar terus bergerak naik termasuk keterpilihannya, katanya. Menurut dia, dalam dunia politik itu tentu tidak ada istilah kalah, namun harus menang. Alasan itu yang membuat menilai Megawati bisa memilih Ganjar Pranowo sebagai capres mendatang.

Harits melihat keunggulan Ganjar lainnya adalah memiliki kader militan yang kuat di tingkat arus bawah. PDIP pada pemilu 2024 akan meraup suara besar dan berdampak terhadap perolehan suara legislatif baik tingkat pusat, provinsi dan kabupaten/kotamadya.

"Saya kira jika Puan sebagai Ketua DPR RI dipilih sebagai capres dipastikan babak belur juga tidak dipilih oleh simpatisan dan kader PDIP sendiri juga karena ratingnya saja masih di bawah satu persen," katanya menjelaskan.

Pengalaman itu, kata dia, sudah dibuktikan saat Megawati memilih Jokowi sebagai capres, karena angka survei cukup tinggi, sehingga PDIP memenangkan Pemilu 2014. Terkait Puan, ia melihat kemungkinan besar Puan Maharani nantinya menggantikan posisi Megawati sebagai Ketua Umum PDIP.

Adapun, pendamping capres bisa saja diduetkan kombinasinya bisa Ganjar-Erick Thohir maupun Ganjar-Sandiaga Uno. Ganjar Pranowo juga tentu akan mendapatkan dukungan dari Joko Widodo sebagai "king maker" yang memiliki pengaruh besar untuk memenangkan pada Pilpres 2024.

Efek pilihan Jokowi bahkan dapat berpotensi melebihi politikus-politikus kawakan seperti Megawati Soekarnoputri dan Prabowo Subianto. Suara Jokowi efeknta memiliki ribuan relawan dari berbagai kalangan non partai politik cukup militan.

"Saya kira suara Jokowi efek itu masih berpengaruh untuk berjuang dan memenangkan capres. Kuncinya,dapat dukungan dari Jokowi itu," katanya menambahkan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement