Selasa 15 Feb 2022 18:18 WIB

Mobilitas Sangat Tinggi, Satgas Minta Tingkatkan Kewaspadaan

Satgas menyebutkan, mobilitas masyarakat saat ini tertinggi sejak awal pandemi.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Ratna Puspita
Masyarakat agar tetap berhati-hati dan waspada terhadap penularan kasus akibat Covid-19 karena tingginya mobilitas masyarakat. (Foto: Juru Bicara Pemerintah untuk  Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito)
Foto: ANTARA/Akbar Nugroho Gumay
Masyarakat agar tetap berhati-hati dan waspada terhadap penularan kasus akibat Covid-19 karena tingginya mobilitas masyarakat. (Foto: Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Pemerintah Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito meminta masyarakat agar tetap berhati-hati dan waspada terhadap penularan kasus akibat Covid-19 karena tingginya mobilitas masyarakat. Satgas mencatat, mobilitas masyarakat saat ini masih sangat tinggi meskipun fluktuatif.

Bahkan, kata Wiku, angkanya tertinggi sejak awal pandemi. Mobilitas di pusat belanja, lokasi retail, rekreasi dan taman tercatat masih setara dengan periode Idulfitri 2021 silam sebelum lonjakan kasus kedua. 

Baca Juga

Sementara mobilitas di perkantoran dan lokasi transportasi publik justru lebih tinggi dibanding masa sebelum lonjakan kedua. “Kita perlu untuk waspada karena di tengah kondisi yang demikian, mobilitas masih sangat tinggi, bahkan tertinggi sejak awal pandemi,” kata Wiku saat konferensi pers perkembangan Covid-19, Selasa (15/2/2022).

Wiku mengatakan, meskipun tren mobilitas sedikit mengalami penurunan pada minggu lalu, level mobilitas yang masih tinggi ini perlu dijadikan kewaspadaan bersama. Apalagi, provinsi penyumbang kasus tertinggi di Jawa Bali sebagian besar merupakan wilayah aglomerasi dengan mobilitas antarwilayah yang tinggi.

“Mobilitas yang tinggi ini tidak semata-mata perlu ditekan, namun perlu dikendalikan dan dipastikan bahwa mobilitas yang ada dilakukan dengan aman,” ujarnya.

Untuk memastikan mobilitas yang aman dapat dilakukan, masyarakat tetap menerapkan disiplin protokol kesehatan 3M, serta melakukan skrining ketat baik dengan tes syarat perjalanan dan penggunaan PeduliLindungi. Dengan demikian, perpindahan orang positif yang dapat menulari banyak orang lainnya dapat dihindari.

“Agar kasus dari daerah yang tinggi tidak keluar dan meluas, sama dengan menjaga wilayah lain yang kasusnya belum naik. Ingat, yang terpenting adalah tidak memberi ruang untuk penularan terjadi,” jelas dia.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mempersilakan masyarakat yang sudah mendapatkan vaksinasi dosis kedua dan juga booster, serta tak memiliki komorbid untuk bepergian ke berbagai tempat, seperti mall dll. Ia meminta masyarakat agar tak khawatir berlebihan terhadap kenaikan kasus Covid-19 saat ini.

“Kami mendorong dengan protokol kesehatan yang ketat dan sudah divaksin dua kali, apalagi sudah booster, dengan protokol kesehatan yang ketat, silakan saja jalan ke mana-mana, masuk ke mall segala macam, gunakan PeduliLindungi dan seterusnya,” ujar Luhut saat konferensi pers usai ratas evaluasi PPKM bersama Presiden, Senin (14/2/2022).

Kasus harian Covid-19 di Indonesia kembali naik. Satgas Covid-19 mencatat penambahan 57.049 kasus Covid-19 pada hari ini. Sehari sebelumnya atau pada Senin (14/2/2022) kemarin, Satgas Covid-19 mencatat 36.501 kasus. 

Meskipun kasus konfirmasi melonjak, angka kasus kematian Covid-19 berkurang menjadi 134 dalam 24 jam terakhir dibandingkan 145 kematian kemarin. Pasien yang telah dinyatakan sembuh dari infeksi virus corona bertambah 26.747.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement