Selasa 08 Feb 2022 18:20 WIB

Satgas Covid-19 Libatkan Tim Penggerak PKK Dorong Perubahan Perilaku

Masyarakat harus menjadi subyek perubahan dan ibu adalah sosok panutan bagi keluarga

Satgas Penanganan Covid-19 melanjutkan kampanye pencegahan penularan Covid-19 melalui penggerakan lapangan oleh para duta perubahan perilaku dengan menggandeng Tim Penggerak PKK sebagai juru penerang.
Foto: istimewa
Satgas Penanganan Covid-19 melanjutkan kampanye pencegahan penularan Covid-19 melalui penggerakan lapangan oleh para duta perubahan perilaku dengan menggandeng Tim Penggerak PKK sebagai juru penerang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Satgas Penanganan Covid-19 melanjutkan kampanye pencegahan penularan Covid-19 melalui penggerakan lapangan oleh para duta perubahan perilaku dengan menggandeng Tim Penggerak PKK sebagai juru penerang.

Kerja sama Satgas Covid-19-PKK, dilakukan melalu pembekalan kepada lebih dari 25.000 kader PKK Pro Sehat Duta Perubahan Perilaku yang tersebar di 514 kabupaten/kota se-Indonesia. Pembekalan dilakukan secara virtual dan dibuka oleh Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Letjen TNI Suharyanto Turut hadir dalam pertemuan, para Ketua Tim Penggerak PKK seluruh Indonesia.

Baca Juga

Suharyanto menekankan pentingnya kader PKK memahami perilaku hidup bersih dan sehat serta cara pencegahan penularan melalui penerapan protokol kesehatan serta ikut mensosialisasikannya langsung ke masyarakat. "Selain itu, kader PKK diminta membantu pemerintah untuk mendorong komitmen masyarakat dalam berbagai upaya penanganan Covid- 19, melalui 3M, 3T dan percepatan vaksinasi."

Satgas Penanganan Covid-19, tutur Suharyanto, menekankan pentingnya keterlibatan seluruh lapisan masyarakat dalam mendorong perubahan perilaku yang patuh dengan protokol kesehatan guna mencegah penularan virus. Menurutnya, masyarakat harus menjadi subyek perubahan dan ibu adalah sosok panutan bagi keluarga dan masyarakat.

"Apalagi di tengah peningkatan kasus penularan seperti sekarang, penting bagi kita untuk kembali patuh dan disiplin dalam menjalan protokol kesehatan 3M, memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan," tambah Suharyanto.

Dia mengatakan kelompok paling kecil di masyarakat yang berperan penting dalam mendorong perubahan perilaku adalah keluarga. "Ibu diharapkan dapat menjadi teladan bagi anggota keluarga lain dengan memberi contoh penerapan protokol kesehatan dan perilaku hidup bersih dan sehat kepada anggota keluarga yang lain."

Selain itu, penting juga untuk keluarga memainkan perannya dalam menjaga kesehatan mental anggota keluarganya di masa pandemi sebagai bentuk upaya menjaga imunitas tubuh dan memastikan anggota keluarga dapat beraktivitas dengan produktif.

"Bergabungnya PKK sebagai Duta Perubahan Perilaku diharapkan dapat menjaga status kesehatan masyarakat dan membawa kita bersama menuju Indonesia bebas pandemi," kata Suharyanto.

Adapun materi pembekalan bagi kader PKK mencakup pengetahuan tentang Covid-19 dan cara pencegahannya melalui penerapan protokol kesehatan 3M. Selain itu, dibahas materi perilaku hidup bersih dan sehat, menjaga kesehatan mental keluarga, serta manfaat vaksinasi.

Pembekalan diberikan langsung oleh Sonny Harry B Harmadi selaku Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satgas Penanganan Covid-19 Nasional dan Safriati Safrizal sebagai Ketua Pokja 4 Tim Penggerak PKK Pusat.

Setelah pembekalan, para Kader PKK Pro Sehat Duta Perubahan Perilaku akan turun ke lapangan, melaksanakan edukasi massif ke masyarakat sebagai upaya pengendalian lonjakan kasus.

Dalam pertemuan ini, Ketua Umum Tim Penggerak PKK Pusat juga memberikan penghargaan dan apresiasi dalam bentuk hadiah kepada Tim Penggerak PKK Provinsi dan kader PKK terbaik dengan kriteria jumlah kumulatif edukasi masyarakat terbanyak.

Penghargaan ini sebagai salah satu upaya memotivasi seluruh kader PKK untuk memberikan kontribusi terbaik, mendukung upaya pemerintah mengendalikan Covid-19 di Indonesia.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement