Sabtu 20 May 2023 20:53 WIB

Covid-19 Masih Ada, Satgas Babel Imbau Masyarakat Tetap Jalankan Prokes

Masyarakat diminta terus disiplin menjalankan prokes dan vaksinasi Covid-19.

Masker (ilustrasi). Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengimbau masyarakat tetap memperhatikan dan menjalankan protokol kesehatan.
Foto: www.freepik.com
Masker (ilustrasi). Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengimbau masyarakat tetap memperhatikan dan menjalankan protokol kesehatan.

REPUBLIKA.CO.ID, PANGKALPINANG -- Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengimbau masyarakat tetap memperhatikan dan menjalankan protokol kesehatan. Hal itu penting dilakukan untuk mencegah penularan Covid-19.

"Covid-19 masih ada di sekitar kita, sehingga masyarakat harus tetap mewaspadainya," kata Sekretaris Satgas Covid-19 Babel Mikron Antariksa di Pangkalpinang, Sabtu (20/5/2023).

Baca Juga

Ia mengatakan kasus penularan dan penyebaran Covid-19 di Provinsi Kepulauan Babel semakin terkendali. Namun masyarakat diminta terus disiplin menjalankan prokes dan vaksinasi untuk meningkatkan perlindungan bagi kelompok masyarakat yang paling berisiko seperti lansia dan pasien tertular virus corona.

"Hari ini red-Sabtu (20/5) Babel nihil kasus orang terpapar virus corona, pasien sembuh bertambah sembilan sehingga pasien Covid-19 aktif tersisa 27 orang.

Sebanyak 27 orang pasien Covid-19 yang masih menjalani karantina tersebar di Kabupaten Belitung 10, Bangka Barat 8, Bangka 5, Bangka Tengah 4 orang pasien. "Saat ini Kota Pangkalpinang, Bangka Selatan dan Belitung Timur nihil pasien Covid-19 dan ini terus dipertahankan melalui edukasi masyarakat untuk selalu menerapkan prokes dan vaksinasi," kata dia.

Menurut dia saat ini pemerintah terus mempersiapkan langkah langkah pencabutan status pandemi sesuai dengan Strategi Kesiapsiagaan dan Respon Covid-19 2023-2025 yang telah disiapkan oleh WHO sebagai pedoman negara-negara.

"Kelompok lansia dan pasien dengan penyakit penyerta masih memiliki resiko paling tinggi, sehingga vaksinasi harus tetap dilakukan agar tidak lagi terjadi lonjakan kasus Covid-19 ini," katanya.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement