Selasa 08 Feb 2022 14:17 WIB

Pasien Omicron Pertama di Sulsel Meninggal Dunia

Pasien pertama varian omicron di Sulsel memiliki komorbid TB Paru.

Petugas Public Safety Center 119 (PSC 119) bersama petugas puskesmas mengevakuasi jenazah pasien Covid-19 yang meninggal. (Ilustrasi)
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Petugas Public Safety Center 119 (PSC 119) bersama petugas puskesmas mengevakuasi jenazah pasien Covid-19 yang meninggal. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR--Plt Kepala Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan dr Arman Bausat mengungkapkan bahwa pasien Covid-19 varian omicron yang terdeteksi pertama kali di Kabupaten Takalar telah meninggal dunia. "Sampai saat ini ada satu pasien omicron yang meninggal di Sulsel, itu pasien dari Takalar," ujarnya di Makassar, Selasa (8/2/2022).

Kasus omicron pertama di Sulsel telah terdeteksi di awal Januari 2022 pada seorang warga bernama Nawir. Ia beralamat di Bontomarannu, Kabupaten Takalar, Sulsel, dengan riwayat telah melakukan perjalanan dari Dobo, Kepulauan Aru, Provinsi Maluku.

Baca Juga

Terkait kematian Nawir, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Takalar dr Rahma membenarkan hal tersebut bahwa pasien omicron tersebut telah meninggal dunia pada 28 Januari lalu. "Almarhum telah dimakamkan di pemakaman keluarga dengan pemulasaran jenazah Covid-19," kata dia.

Dokter Rahma mengatakan bahwa kondisi Nawir sempat mengalami perbaikan sejak penjemputan kemudian dilakukan perawatan, bahkan infus pasien saat itu telah bisa dilepas. Hanya saja, setelah dilakukan pemeriksaan usap PCR hingga dua kali, semua hasil tetap menunjukkan masih positif.

Sebab diketahui pula bahwa pasien memiliki penyakit komorbid, yakni TB Paru yang ikut menyerang imunitas. "Pada saat mau dilakukan PCR ketiga, pasien sudah jelek KU-nya. Kondisinya makin parah, pasien mengeluh nyeri dada dan sesak tidak membaik sampai saturasi di bawah 70 dengan tensi terus turun di bawah 90 dan akhirnya berpulang," ujar dr Rahma meneruskan informasi dari pihak Rumah Sakit Padjonga Dg Ngalle Takalar.

Hingga saat ini, Dinkes Takalar terus melakukan upaya pencegahan penularan varian omicron dengan memaksimalkan testing dan penelusuran. Dokter Rahma menegaskan hingga saat ini, baru satu orang warga Takalar yang telah terinfeksi virus Covid-19 varian omicron. Pihaknya telah melakukan pelacakan kontak kepada keluarga kontak erat hingga tenaga kesehatan yang terlibat langsung pada penanganan pasien, dan semua hasilnya dinyatakan negatif.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement