REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI memastikan saat ini sistem ticketing di stasiun LRT Jabodebek mulai dipasang. Ada 18 stasiun yang akan dilewati LRT Jabodebek yaitu Stasiun Dukuh Atas, Setiabudi, Rasuna Said, Kuningan, Pancoran, Cikoko, Ciliwung, Cawang, TMII, Kampung Rambutan, Ciracas, Harjamukti, Halim, Jatibening Baru, Cikunir I, Cikunir II, Bekasi Barat, dan Jatimulya.
“Saat ini stasiun-stasiun tersebut sedang dalam tahap pemasangan sistem ticketing dan fasilitas yang ada di stasiun," kata VP Public Relations KAI Joni Martinus dalam pernyataan tertulisnya, Selasa (8/2/2022).
Fasilitas yang saat ini tengah dikerjakan di stasiun LRT Jabodebek seperti lift, eskalator, tangga manual, toilet, dan platform screen door. Begitu juga dengan pemasangan announcer otomatis di stasiun dan di dalam kereta yang dikendalikan dari pusat.
"Ruang pemeriksaan kesehatan juga dibangun untuk menunjang kenyamanan pelanggan,” tutur Joni.
KAI berencana mengoperasikan hingga 27 trainset LRT Jabodebek per hari. Dalam satu trainset atau rangkaian kereta terdiri dari enam unit kereta.
"Dengan demikian akan terdapat 560 perjalanan LRT Jabodebek yang akan melayani 114 ribu pelanggan per hari," ujar Joni.
Dalam kondisi normal, lanjut dia, satu trainset LRT Jabodebek memiliki kapsitas 740 penumpang dengan konfigurasi 174 duduk dan 566 berdiri. Lalu jika dalam kondisi padat, LRT Jabodebek dapat menampung 1.308 pelanggan.
Sampai Januari 2022, progres LRT Jabodebek sudah mencapai 78,78 persen. Joni memastikan pada Januari-Mei 2022 akan dilakukan test commissioning LRT Jabodebek lalu dilanjutkan dengan trial run pada Juli hingga Agustus. Selanjutnya, LRT Jabodebek rencananya akan diresmikan pada 17 Agustus 2022.
Joni mengatakan masyarakat tidak perlu ragu dalam menggunakan LRT Jabodebek. Dia menegaskan seluruh sistem, prasarana, dan sarana LRT Jabodebek dikawal oleh konsultan-konsultan yang berpengalaman.
“Nantinya, pengoperasian LRT Jabodebek diharapkan mampu mempermudah masyarakat untuk bepergian serta mendorong pertumbuhan ekonomi pada kawasan yang dilalui," kata Joni.
Sebelumnya, KAI menargetkan penyelesaian depo LRT Jabodebek secara keseluruhan hingga sistem persinyalannya dapat selesai pada akhir tahun ini. Meskipun begitu hal tersebut dipastikan tidak akan menghambat target operasional LRT Jabodebek.
"Penyelesaian Depo, Oktober 2022 harus selesai. Lalu setelahnya (sisa akhir 2022) akan ada uji coba persinyalannya di depo. Satu bulan lagi akan uji coba kombinasi depo dan maindland," ungkap Purnomosidi.
Setelah semua hal tersebut siap pada akhir 2022, Purnomosidi mengatakan penerapan operasional LRT Jebodebek secara otomatis tanpa masinis dapat dilakukan hingga depo. Operasional LRT yang menggunakan sistem Communication Based Train Control (CBTC) dengan Grade of Automation (GoA) level 3.
Dengan begitu penerapan GoA level 3 secara penuh hingga depo LRT Jabodebek akan diterapkan pada 2023. Selama belum menggunakan sistem GoA level 3 tersebut, Purnomosidi mengatakan depo akan dijalankan dengan manual.