REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Istilah unicorn sangat erat kaitannya dengan pertumbuhan dunia startup. Startup sendiri merupakan perusahaan yang baru dirintis yang meluncur dengan sistem digitalisasi.
Perkembangan bisnis startup ini, melalui beberapa tahapan, antara lain launch, growth, shake out, kematangan dan penurunan. Kenyataannya, perkembangan sebuah perusahaan, terkadang harus sangat menyakitkan.
Pasalnya, sebagai pebisnis, akan menemukan beberapa permasalahan yang akan memberikan solusi nantinya, terhadap bisnis yang dibangun.
1. Launching atau peluncuran
Setiap perusahaan, pasti akan memulainya dengan melakukan launching atau peluncuran. Hal tersebut, sebagai upaya untuk mengenalkan produk atau layanan yang dihadirkan.
Pada saat tahap peluncuran, juga bisa sambil melakukan penjualan produk. Akan tetapi, hasil penjualan tersebut tidak akan langsung untung, namun perlahan akan meningkat. Selain itu, untuk melakukan peluncuran, juga membutuhkan biaya awal yang mahal pula.
2. Fase growth atau pertumbuhan
Dalam fase ini, perusahaan akan mengalami peningkatan penjualan yang cepat, sehingga bisnis akan mendapat keuntungan yang pesat. Namun, siklus laba yang akan didapat masih tertinggal dari siklus penjualan. Pada akhirnya, kas selama tahap pertumbuhan menjadi positif mewakili arus kas masuk berlebih.
3. Fase shake out
Pada tahapan shake out, penjualan akan semakin meningkat. Namun, pada saat bersamaan akan melemah, karena adanya kejenuhan pasar atau masuknya pesaing baru.
4. Fase maturity atau kematangan
Tahap kematangan akan membuat penjualan menurun secara perlahan. Ketika perusahaan mendekati jatuh tempo, akan mengeluarkan modal yang cukup besar dan lebih tinggi dari pada laba pada laporan laba rugi.
Pebisnis dapat melihat peluang pada tahap ini dengan menciptakan kembali diri mereka sendiri dan berinvestasi dalam teknologi baru, dengan situasi perkembangan pasar yang semakin berkembang.
5. Fase decline atau penurunan
Fase ini, akan mengalami penurunan penjualan dan laba pada arus kas semua. Penurunan penjualan ini, menggambarkan ketidakmampuan perusahaan untuk beradaptasi dengan perubahan lingkungan bisnis dan memperpanjang siklus hidup bisnis.
Berdasarkan penuturan dari dosen Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) Mahmud Syarif, sekaligus kepala bagian BSI Startup Center (BSC), menyatakan bahwa, bersama Unicorn, teknologi Indonesia diharapkan dapat tumbuh dan memberikan solusi untuk memaksimalkan teknologi dalam perkembangan startup Indonesia.
Dengan mengetahui beberapa tahapan dalam menuju unicorn, tentunya akan menjadi sarana untuk mempermudah pebisnis muda, dalam mengembangkan start up dengan adanya perkembangan teknologi serta akses digital yang semakin pesat.
“Di kampus Universitas BSI sendiri, kita bina mahasiswa yang ingin punya Start up agar bisa memulai dan mengembangkan bisnis mereka. Melalui BSC, kita sering adain kegiatan seminar, workshop, coaching serta perlombaan, untuk meningkatkan pengalaman dan pengetahuan mahasiswa mengenai startup,” ujarnya, saat diwawancarai pada Jumat (28/1/2022).