REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wali Kota Jakarta Selatan (Walkot Jaksel) Munjirin menyatakan, perayaan Imlek pada 2022 atau Tahun Baru China 2573 menjadi momentum awal kebangkitan perekonomian saat pandemi Covid-19 yang melanda selama dua tahun. Hal itu lantaran ekonomi masyarakat tertekan akibat pandemi.
"Mudah-mudahan ke depan semakin baik lagi keadaan baik ekonomi, keamanan dan lain sebagainya," kata Munjirin saat mendampingi Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan mengunjungi Kelenteng Bio Hok Tek Tjeng Sin di Grogol Selatan, kecamayan Kebayoran :ama, Jaksel, Selasa (1/2/2022).
Munjirin menuturkan, perayaan Imlek di wilayah Jaksel berpusat pada dua tempat ibadah, yaitu Kelenteng Bio Hok Tek Tjeng Sin di Kebayoran Lama dan Vihara Amurva Bhumi di Setiabudi. Dia menjelaskan, perayaan Imlek secara umum tidak terjadi gangguan keamanan dan ketertiban karena pemerintah kota bersama unsur TNI dan Polri bekerja sama untuk mengawal Tahun Baru China tersebut.
"Jadi semuanya kita sudah dikondisikan secara wilayah dan dari unsur TNI-Polri ikut membantu mengamankan dan Alhamdulillah berjalan dengan baik dan lancar dari semalam," tutur mantan camat Kebayoran Lama tersebut.
Gubernur Anies berharap, perayaan Imlek kali ini memberikan semangat, energi baru, dan keberanian melewati masa pandemi, seperti simbol perayaan tahun ini melambangkan Macan Air. Anies mengatakan, persatuan merupakan hasil usaha bersama yang tentu harus dijaga secara kolektif.
Karena itu, mantan menteri pendidikan dan kebudayaan itu berpandangan, Imlek pada 2022 merupakan perayaan persatuan dan kebersamaan. Anies juga berharap, perayaan Imlek dapat memberikan kesempatan untuk kehangatan keluarga, memiliki tradisi berkumpul dengan keluarga, makan bersama, lalu silaturahim dengan orang tua.
"Ini sebuah tanda penghormatan dan juga tradisi yang terus kita sama-sama ingin bisa dijaga. Saya sekali lagi kami ucapkan selamat tahun Baru Imlek, semoga keberhasilan, kemudahan, selalu mengiringi perjalanan kita di tahun yang baru ini," ujarnya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika