Senin 31 Jan 2022 01:59 WIB

Kasus Covid-19 Negara Lain Melonjak, IDI Minta Masyarakat Indonesia Lakukan Ini

Masyarakat diminta menerapkan prokes, termasuk memakai masker N95 atau KN95

Rep: Rr laeny sulisyawati/ Red: Hiru Muhammad
Seorang relawan berpakaian Spiderman mendampingi siswa saat vaksinasi COVID-19 bagi anak umur 6-11 tahun di Muntung, Candiroto, Temanggung, Jawa Tengah, Sabtu (29/1/2022). Kehadiran relawan berpakaian super hero pada vaksinasi COVID-19 yang diselenggarakan oleh Badan Intelejen Negara (BIN) tersebut guna menghibur anak-anak dan memberi semangat agar tidak takut saat disuntik
Foto: ANTARA/Anis Efizudin
Seorang relawan berpakaian Spiderman mendampingi siswa saat vaksinasi COVID-19 bagi anak umur 6-11 tahun di Muntung, Candiroto, Temanggung, Jawa Tengah, Sabtu (29/1/2022). Kehadiran relawan berpakaian super hero pada vaksinasi COVID-19 yang diselenggarakan oleh Badan Intelejen Negara (BIN) tersebut guna menghibur anak-anak dan memberi semangat agar tidak takut saat disuntik

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kasus baru Covid-19 harian di sejumlah negara tetangga Indonesia, bahkan negara adidaya seperti Amerika Serikat (AS) kini tengah melonjak. Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mengingatkan jangan sampai kasus baru Covid-19 di Indonesia terus bertambah dengan menerapkan protokol kesehatan (prokes), termasuk memakai masker N95.

"Kita lihat kasus baru Covid-19 di negara tetangga seperti Malaysia, Singapura, Filipina, Thailand, hingga Vietnam masih lebih tinggi dari Indonesia," ujar Ketua Satuan Tugas Covid-19 IDI Zubairi Djoerban saat dihubungi Republika, Ahad (30/1/2022).

Baca Juga

Bahkan, Zubairi menyebutkan kasus baru Covid-19 di AS juga tengah naik hingga 1 juta kasus per hari dan pernah menembus 4,5 juta kasus dalam tujuh hari. Kemudian pasien Covid-19 di AS yang meninggal dunia lebih dari 13 ribu dalam sepekan terakhir. "Pertanyaannya apakah kita (Indonesia) mau seperti AS. Apakah kita mau menunggu sampai seperti itu?" ujarnya.

Ia merekomendasikan masyarakat Indonesia menerapkan prokes, termasuk memakai masker N95 atau KN95. Rekomendasi ini diucapkan Zubairi karena banyak negara yang menilai masker kain yang selama ini banyak dipakai ternyata mudah ditembus oleh varian omicron. Jadi, ia meminta lebih baik pakai masker N95 yang bukan hanya digunakan tenaga kesehatan melainkan juga masyarakat. 

"Misalnya nanti kalau stok masker N95 kehabisan maka boleh memakai masker bedah atau masker kain tiga lapis. Tapi sekarang kan masker N95 masih banyak di pasaran," ujarnya.

Kemudian, Zubairi meminta masyarakat yang belum mendapatkan vaksinasi dua dosis lengkap supaya segera disuntik secepat mungkin. Kemudian bagi kelompok sasaran yang belum mendapatkan vaksin Covid-19 tiga dosis (booster) supaya segera disuntik."Itu untuk melindungi diri dan melindungi keluarga," ujarnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement