REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Pemerintah Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengungkapkan, kasus Omicron yang terdeteksi di Indonesia didominasi dari pelaku perjalanan luar negeri (PPLN). Satgas mencatat, terdapat sebanyak 1.019 kasus atau 63 persen yang berasal dari pelaku perjalanan luar negeri (PPLN).
“Kasus Omicron yang masuk ke Indonesia didominasi dari PPLN yaitu sebesar 63 persen,” kata Wiku saat konferensi pers yang disiarkan melalui kanal Youtube Sekretariat Presiden, Kamis (27/1/2022).
Kondisi itu sejalan dengan meningkatnya jumlah kedatangan internasional dari berbagai pintu negara akhir-akhir ini di tengah merebaknya Omicron di beberapa negara. Sedangkan penularan akibat transmisi lokal tercatat sebesar 369 kasus atau 23 persen dari total kasus Omicron yang terdeteksi.
“Namun, perlu kita waspadai bahwa kasus Omicron juga mulai terdeteksi pada transmisi lokal, meskipun angka persentasenya masih rendah yaitu 23 persen dari total kasus Omicron yang terdeteksi,” ungkap Wiku.
Wiku mengatakan, varian Omicron yang terdeteksi di Indonesia hingga saat ini menyumbangkan 4,25 persen dari total keseluruhan kasus positif di Tanah Air. Sejak kemunculannya pertama kali pada 16 Desember 2021, sebanyak 1.766 kasus Omicron telah terdeteksi di Indonesia.
“Jika dibandingkan dengan kurun waktu yang sama, jumlah total penambahan kasus positif Covid-19 adalah sebesar 41.549 kasus,” kata dia.
Kabar baiknya, sebanyak 58 persen dari total kasus Omicron di Indonesia yang terdeteksi menunjukan gejala asimtomatik atau tanpa gejala, dan 37 persen memiliki gejala ringan. Pasien tanpa gejala dan gejala ringan ini memiliki kemungkinan sembuh yang lebih besar.
Baca: Keterisian Tempat Tidur RS Covid-19 Sentuh 45%, Dinkes DKI: Masih Aman
Baca: Ditemukan Kasus Covid-19 di Satu Sekolah, PTM 100 Persen di Solo Jalan Terus
Baca: Kasus Harian Covid-19 Tembus di Atas 8.000, DKI Jakarta Tertinggi