Senin 24 Jan 2022 23:19 WIB

Erick Thohir Targetkan BUMN akan Menjadi E-government di Akhir 2022

BUMN dan perusahaan-perusahaan BUMN tengah bertransformasi menjadi e-government

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan  BUMN dan perusahaan-perusahaan BUMN tengah bertransformasi menjadi e-government. Ilustrasi.
Foto: ANTARA/Dhemas Reviyanto
Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan BUMN dan perusahaan-perusahaan BUMN tengah bertransformasi menjadi e-government. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Menteri BUMN Erick Thohir menargetkan Kementerian BUMN dan perusahaan-perusahaan BUMN akan menjadi e-government pada akhir tahun 2022.

"Kami di Kementerian BUMN dan perusahaan-perusahaan BUMN tengah melakukan transformasi secara menyeluruh. Apalagi Kementerian BUMN sudah saya targetkan akan menjadi e-government pada akhir tahun 2022," ujar Erick Thohir dalam seminar daring "Indonesia Digital Tribe (IDT) Town Hall" di Jakarta, Senin (24/1/2022).

Baca Juga

Selain itu setiap BUMN ditargetkan harus digital ready dengan level minimal 3,5 dari level terbaik yaitu 4. Menurut Erick, hal tersebut tidaklah mudah tapi ini adalah tantangan yang harus dibuktikan bahwa BUMN bisa.

"Ke depannya 20 persen dari jumlah karyawan di seluruh Kementerian BUMN dan perusahaan-perusahaan BUMN harus merupakan talenta digital atau talent digital," kata Erick.

Sebelumnya Erick menargetkan 20 persen pegawai BUMN harus mengerti teknologi pada tahun 2024. Menurutnya hal tersebut merupakan bagian konsisten terkait transformasi BUMN yang dipastikan menjadi konkret. Saat ini Kementerian BUMN banyak mengangkat pemimpin muda di BUMN dengan usia di bawah 42 tahun. Hal ini karena kesinambungan kepemimpinan serta keberlanjutan pekerjaan sehingga harus ada pemimpin-pemimpin baru dan muda untuk bisa meneruskan.

Perekrutan pemimpin muda itu tidak hanya dilakukan dari dalam BUMN tapi juga dari luar BUMN untuk menjadi pimpinan di BUMN. Di samping itu, Kementerian BUMN melakukan program magang mahasiswa. Tidak hanya mahasiswa dalam negeri tetapi juga dari luar negeri dengan membuat kerja sama bersama para pelajar di luar negeri berdasarkan konsep dan riset bersama, seperti bagaimana membuka kota pintar atau smart city.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement