Rabu 19 Jan 2022 12:51 WIB

Dosen Universitas BSI Bantu Puskesmas Diagnosis Penyakit DBD, Tifus, Hingga ISPA

Masalah kesehatan kompleks dan berkaitan dengan masalah lain di luar kesehatan

Yana Iqbal Maulana, Nurul Afni, Agus Salim dan Irmawati Carolina merupakan dosen Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) yang melakukan penelitian untuk mendeteksi diagnosis penyakit umum seperti DBD, Tifus, dan ISPA.
Foto: Universitas Bina Sarana Informatika
Yana Iqbal Maulana, Nurul Afni, Agus Salim dan Irmawati Carolina merupakan dosen Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) yang melakukan penelitian untuk mendeteksi diagnosis penyakit umum seperti DBD, Tifus, dan ISPA.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masalah kesehatan sangat kompleks dan berkaitan dengan masalah-masalah lain di luar kesehatan. Banyak faktor yang mempengaruhi kesehatan, diantaranya yaitu pengetahuan dan sikap masyarakat dalam merespon suatu penyakit. Salah satu masalah kesehatan yang banyak dialami oleh sebagian masyarakat di Indonesia adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh.

Virus sistem kekebalan tubuh, dapat mengakibatkan penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD), Tifus, dan Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA). Penyakit ini disebabkan oleh faktor lingkungan dan kebiasaan hidup sehari-hari. Yana Iqbal Maulana, Nurul Afni, Agus Salim dan Irmawati Carolina merupakan dosen Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) yang melakukan penelitian untuk mendeteksi diagnosis penyakit umum seperti DBD, Tifus, dan ISPA.

Baca Juga

Penelitian ini melakukan pengumpulan data dari database Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Puskesmas Pujer Bondowoso. Data yang telah diperoleh di seleksi terlebih dahulu, untuk menjadi dataset yang terbagi menjadi atribut atau variable berdasarkan jenis kelamin, usia, keluhan dan suhu tubuh. Semua data yang telah dipilih, akan dilakukan pengolahan data menggunakan algoritma C4.5 dan diuji menggunakan software WEKA.

Gejala awal yang dimiliki oleh penyakit Tifus, DBD dan ISPA memiliki kesamaan yakni diawali dengan demam. Sehingga tidak membuat kinerja puskesmas menjadi efisien dan efektif dalam mendiagnosis penyakit umum ini. Adanya penelitian ini semakin memudahkan pihak puskesmas dalam mengklasifikasikan dan mendiagnosis penyakit umum seperti DBD, Tifus dan ISPA.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement