Selasa 18 Jan 2022 23:25 WIB

Lansia di Kabupaten Tangerang Kurang Minati Vaksin Booster

Vaksin booster kini diberikan juga untuk masyarakat umum usia 18 tahun ke atas.

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Garut melaksanakan vaksinasi dosis tiga atau booster di Gedung Pendopo, Desa Regol, Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut, Sabtu, (15/1/2022). Kabupaten Garut menjadi salah satu kabupaten yang memenuhi syarat untuk melaksanakan vaksinasi booster setelah mencapai angka 83% vaksinasi dosis satu dan 82% pada lansia. Lansia di Kabupaten Tangerang Kurang Minati Vaksin Booster
Foto: Muhammad Harrel (Mgj01)
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Garut melaksanakan vaksinasi dosis tiga atau booster di Gedung Pendopo, Desa Regol, Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut, Sabtu, (15/1/2022). Kabupaten Garut menjadi salah satu kabupaten yang memenuhi syarat untuk melaksanakan vaksinasi booster setelah mencapai angka 83% vaksinasi dosis satu dan 82% pada lansia. Lansia di Kabupaten Tangerang Kurang Minati Vaksin Booster

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Pemberian vaksin dosis ketiga penguat antibodi atau booster bagi warga lanjut usia di wilayah Kabupaten Tangerang, Banten masih belum maksimal dari capaian target yang ditentukan.

"Kita untuk vaksin booster dapat dari provinsi 90 ribu. Vaksin yang terpakai oleh lansia sampai saat ini baru sekitar 2.000," ujar Juru Bicara Satgas Covid-19 Kabupaten Tangerang, Hendra Tarmizi, Selasa (18/1/2022).

Baca Juga

Belum maksimalnya target sasaran vaksin booster pada kelompok lansia itu, dikarenakan minat dari mereka untuk mendapatkan vaksin sangat sedikit. Sehingga, pihaknya pun mengikuti kebijakan Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar untuk memberikan kepada kalangan masyarakat umum agar proses vaksin booster tidak terhenti dan terus berjalan.

"Sebenarnya vaksin ini prioritasnya untuk lansia. Namun, pada saat pelaksanaan vaksin ternyata minat lansia sangat sedikit. Akhirnya kebijakan kita vaksin itu dipakai untuk usia 18 tahun ke atas," katanya.

Menurutnya, banyaknya kendala yang membuat rendahnya capaian vaksinasi lansia, lantaran banyak dari kelompok tersebut belum mendapatkan tiket atau belum sampai enam bulan dari penerimaan vaksin kedua. "Ada juga mereka yang disuntik dengan usia 59 tahun dan boosternya sudah 60 tahun, sehingga mereka tidak masuk dalam kelompok lansia dan itu harus diperbaiki administrasinya," ungkapnya.

Ia mengungkapkan, upaya untuk mengejar target sebanyak 105 ribu lansia dari target yang sudah ditentukan, maka ia telah melakukan sistem jemput bola atau rumah ke rumah (door to door) ke para lansia untuk mendapatkan vaksin booster. "Karena mereka itu memang susah untuk mendatangi," ungkapnya.

Ia menambahkan vaksin jenis Pfizer ini harus segera disuntikkan ke masyarakat karena masa ketahanannya hanya satu bulan setelah diterima dari pendistribusian. Ia memutuskan vaksin itu digunakan juga untuk warga usia 18 tahun ke atas dengan sasaran pelayan publik seperti aparatur sipil negara (ASN) dan guru.

"Jadi kita kalau hanya menunggu lansia saja itu takutnya kedaluwarsa," kata dia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement