Senin 17 Jan 2022 14:00 WIB

Pembangunan Flyover Sitinjau Laut Dibangun Tahun Depan

Jalur Sitinjau Laut merupakan jalur padat lintas Sumatra dan daerah rawan kecelakaan.

Rep: Febrian Fachri/ Red: Bilal Ramadhan
Kendaraan melintas di tikungan tajam Sitinjau Laut, Padang, Sumatera Barat, Kamis (8/4/2021). Berdasarkan data Bappenas, rencana pembangunan jembatan layang (fly over) sepanjang 2,6 kilometer di kawasan tikungan berbahaya itu diperkirakan menelan anggaran Rp1,28 triliun dan ditargetkan selesai tahun 2024.
Foto: Antara/Iggoy el Fitra
Kendaraan melintas di tikungan tajam Sitinjau Laut, Padang, Sumatera Barat, Kamis (8/4/2021). Berdasarkan data Bappenas, rencana pembangunan jembatan layang (fly over) sepanjang 2,6 kilometer di kawasan tikungan berbahaya itu diperkirakan menelan anggaran Rp1,28 triliun dan ditargetkan selesai tahun 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur Sumatra Barat, Mahyeldi, berharap pada akhir 2023 nanti, pembangunan flyover di Sitinjau Laut sudah dapat dimulai. Mahyeldi menyebut jalur Sitinjau Laut merupakan jalur padat lintas tengah Sumatera dan daerah rawan kecelakaan (DRK) yang melewati tanjakan ekstrim yang paling berbahaya ketika curah hujan sangat tinggi dan kabut tebal serta jurang yang dalam.

"Kami berharap agar dapat dimulai pembangunan flyover ini pada tahun 2023, lebih cepat lebih baik," kata Mahyeldi.

Baca Juga

Mahyeldi berpendapat pembangunan flyover Sitinjau Laut ini penting dan mendesak karena banyaknya kejadian kecelakaan selama periode 2016-2020. Selama periode tersebut sebanyak 50 kecelakaan, meninggal 19 orang, luka berat 9 orang, luka ringan 111 orang.

Mahyeldi memaparkan kondisi ini pada forum Rakor Rencana Pembangunan Flyover Sitinjau Lauik bersama kementerian di Balairung Jakarta, Kamis (13/1) kemarin.

Rakor ini merupakan proses pengusulan proyek strategis nasional dan menindaklanjuti Kunjungan Menteri PPN/Bappenas ke lokasi rencana Flyover Sitinjau Laut.

Rakor itu dihadiri oleh Delapan perwakilan pemerintah pusat yakni dari Menteri Koordinator Maritim dan Investasi RI, Menteri Dalam Negeri RI, Menteri PPN/Bappenas RI, Menteri Keuangan RI, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat RI, Menteri Perhubungan RI, Menteri ATR/BPN RI dan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI.

Mahyeldi melanjutkan di Sitinjau Lauik hampir setiap hari kendaraan berat terjadi kegagalan mendaki. Karena tanjakan terjal dan panjang radius tikungan, serta tanjakan dan turunan terlalu curam. Sehingga kendaraan bermotor sering lepas kendali.

Gubernur Sumbar ingin memperjuangkan proyek flyover Sitinjau Laut ini demi meningkatkan kenyamanan dan kelancaran transportasi nasional. Menurut dia, jalur tersebut merupakan jalur utama logistik menghubungkan Pelabuhan Teluk Bayur dengan wilayah Sumatera Barat, Riau dan Jambi.

"Dari KNKT sudah melihat sendiri bahwasanya memang tidak ada pilihan selain jalur alternatif tersebut. Oleh karena itu butuh dukungan dan semangat kita Pemerintah Provinsi antara pemerintah pusat," ucap Mahyeldi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement