REPUBLIKA.CO.ID, SERANG -- Akibat gempa bumi magnitudo 6,7 yang berpusat di Barat Daya Kecamatan Sumur Kabupaten Pandeglang, Jumat (14/1/2022), sejumlah bangunan rumah dan sarana umum lainnya rusak. Kabid Humas Polda Banten Kombes Pol Shinto Silitonga mengatakan akibat bencana alam gempa bumi tersebut terjadi kerusakan di wilayah Kabupaten Lebak.
"Sampai saat ini terjadi kerusakan di beberapa wilayah di Kabupaten Lebak yakni, ambruknya atap kelas MAN 3 Lebak di Kecamatan Gunung Kencana, selanjutnya ambruknya tembok rumah atas nama Endin di Kampung Bunutgirang, Desa Parungpanjang, Kecamatan Wanasalam," kata Shinto Silitonga.
Kemudian, kata dia, ambruknya atap rumah atas nama Sanab Kampung Leuwi Koret RT/RW 010/003 Desa Cipalabuh, Kecamatan Cijaku, ambruknya tembok rumah milik salah satu warga di Kampung Cisereh, Desa Ciparahu, Kecamatan Cihara dan atap rumah atas nama Reni warga Kampung Sukaraja RT. 005/002 Desa Sukaraja Kecamatan Malingping.
Shinto juga mengatakan akibat kejadian tersebut sampai saat ini satu orang terluka tertimpa atap rumah saat hendak menyelamatkan diri keluar rumah. Ia mengatakan Polres Lebak Polda Banten memantau situasi setelah terjadinya gempa bumi magnitudo 6,7 di Barat Daya Sumur Provinsi Banten kedalaman 10 Km, pada Jumat ini, sekitar pukul 16.05 WIB.
Menurutnya, pemantauan tersebut untuk deteksi dini ada atau tidaknya dampak dari gempa bumi. "Untuk wilayah hukum Polsek Wanasalam, Polsek Malingping, Polsek Cipanas, Polsek Bojong Manik, Polsek Cimarga, Polsek Panggarangan, Polsek Bayah, Polsek Rangkasbitung dan Polsek Leuwidamar sampai saat ini tidak ada dampak kerusakan rumah atau bangunan setelah gempa," kata Shinto Silitonga.
Dia menambahkan di wilayah Polsek Cibadak dampak gempa mengakibatkan satu unit rumah semi permanen roboh milik Arimah warga Kampung Rancasema Pasir Desa Kaduagung Timur, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Lebak. "Atas kejadian tersebut tidak ada korban jiwa akan tetapi diperkirakan korban mengalami kerugian materiil sebesar 50 juta," kata Shinto Silitonga.
Dia mengimbau masyarakat agar tidak panik tetap tenang dan waspada serta memantau informasi resmi BMKG Provinsi Banten. Sementara itu kepala BPBD Banten Nana Suryana mengatakan pihaknya masih melakukan kordinasi dengan petugas BPBD Kabupaten Pandeglang dan Lebak.
"Kami masih mendata, kami juga sudah menurunkan tim ke lapangan," kata Nana.