REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Getaran gempa bumi di wilayah Provinsi Banten magnitude 6,7 selama tiga sampai lima detik membuat pegawai termasuk Wali Kota Bandar Lampung Eva Dwiana berhamburan keluar gedung kantor, Jumat (14/1/2022) pukul 16.05 WIB. Pegawai Pemkot Bandar Lampung yang berada di gedung pelayanan satu atap berlantai tujuh tersebut berhamburan keluar gedung menjelang berakhirnya jam kantor. Semua pegawai keluar gedung dan berhamburan di halaman parkir depan gedung.
Wali Kota Bandar Lampung Eva Dwiana juga sempat keluar gedung kantornya bersama pegawai pemkot. “Terasa juga getarannya kuat,” kata Eva Dwiana saat berada di halaman parkir gedung pelayanan satu atap.
Pegawai yang menunggu berakhir jam kantor Jumat petang tersebut merasakan getaran gempa sangat kuat dan lama. Berbeda dengan gempa yang sering terjadi di Lampung, tidak dirasakan sama sekali karena jauh di laut.
“Kami keluar dari gedung, khawatir terjadi gempa susulan. Lebih baik sudah ada tanda sekali langsung keluar saja, jangan berada di dalam gedung tinggi,” ujar Indra, pegawai pemkot.
Warga Kota Bandar Lampung lainnya juga merasakan getaran dan goyangan gempa yang kuat. “Kalau sekarang getarannya kuat juga, sempat dua kali,” kata Taufik, warga Bandar Lampung.
Hal sama dirasakan Putri (38), warga Bandar Lampung lainnya. Ia merasakan getaran gempa tidak seperti biasanya, agak sedikit lama. “Iya saya merasakan getarannya agak lama,” kata Putri.
Berdasarkan laporan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), terjadi gempa bumi pukul 16.05 lokasi 7.01 LS, 105,26 BT dengan kekuatan magnitudo 6,7 dengan kedalaman 10 km. Lokasi gempa pada 52 km barat daya Sumur, Provinsi Banten. Gempa tidak berpotensi gelombang tsunami.