Jumat 14 Jan 2022 17:26 WIB

Ini Imbauan BMKG Seusai Gempa di Banten

Masyarakat diimbau hindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Andi Nur Aminah
Ilustrasi Gempa
Foto: Pixabay
Ilustrasi Gempa

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Bambang Setiyo Prayitno mengimbau masyarakat di lokasi terdampak gempa agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya seusai gempa tektonik mengguncang Banten, Jumat (14/1/2022).

"Agar menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum Anda kembali ke dalam rumah," kata Bambang dalam keterangannya, Jumat (14/1/2022).

Baca Juga

Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M 6,6. Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 7,21° LS ; 105,05° BT. Atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 132 km arah Barat Daya Kota Pandeglang, Kabupaten Pandeglang, Banten, pada kedalaman 40 km.

Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas subduksi. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik.

Guncangan gempa bumi ini dirasakan di daerah Cikeusik dan Panimbang. Di mana getaran dirasakan oleh semua penduduk. Kebanyakan semua terkejut dan lari keluar.

Kemudian, di Labuan dan Sumur gempa juga dirasakan oleh orang banyak dalam rumah. Gempa juga dirasakan oleh warga Tangerang Selatan, Lembang, Kota Bogor, Pelabuhan Ratu, Kalianda, hingga Bandar Lampung, "Gempa juga terasa di Jakarta, Kota Tangerang, Ciracas, Bekasi, Kota Bandung, Kabupaten Bogor, Kotabumi," kata dia.

Hingga saat ini sudah ada laporan dampak kerusakan di Kecamatan Munjul dan Kecamatan Cimanggu, Kabupaten Pandeglang yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement