REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Wakil Gubernur Jawa Tengah (Wagub Jateng), Taj Yasin Maimoen meminta para santri di berbagai pondok pesantren (ponpes) agar meneladani almarhum KH Maimoen Zubaer alias Mbah Moen dalam menangkal gerakan radikal yang berpotensi menimbulkan perpecahan di Indonesia. Menurut dia, santri harus memberikan kontribusi berupa pemahaman mengenai bahaya gerakan radikal, terorisme, dan isu sekularisme.
"Kecintaan Mbah Moen terhadap NKRI selalu diwujudkan dalam doa dan ajaran beliau," kata Taj Yasin yang juga putra Mah Moen di Kota Semarang, Provinsi Jateng, Kamis (13/1/2022).
Selain itu, kata dia, para santri juga perlu memberikan pemahaman kepada masyarakat mengenai ponpes di tengah maraknya pihak-pihak yang mengatasnamakan ponpes membuat masyarakat cukup gelisah. "Ini harus dijawab oleh para santri, khususnya anggota Santri Gayeng Nusantara. Untuk memberikan juga 'ini lho ponpes yang sarat, sanad keilmuannya sambung ke Nabi'," ujar Taj Yasin.
Dia menambahkan, para santri dituntut dapat berkontribusi dan berkolaborasi dengan pemerintah. Salah satu langkah nyata yang harus dilakukan, adalah turut menyukseskan vaksinasi Covid-19. "Pertumbuhan ekonomi juga menjadi fokus santri yang perlu dikedepankan apalagi di masa pandemi ini pertumbuhan ekonomi juga menjadi fokus pemerintah agar Indonesia dapat bertahan," kata Taj Yasin.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
