REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat Komunikasi Politik dari Universitas Esa Unggul, Jamiluddin Ritonga menanggapi Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto yang menilai Risma dan Gibran layak menjadi calon gubernur DKI Jakarta. Menurutnya, Risma maupun Gibran tampaknya belum layak untuk memimpin Jakarta karena kapasitas keduanya masih level daerah.
"Penilaian Hasto itu tentu masih dapat diperdebatkan. Risma maupun Gibran terkesan tidak punya visi mumpuni untuk membangun DKI Jakarta," katanya kepada Republika, Senin (10/1/2022).
Kemudian, ia melanjutkan Risma selama menjadi wali kota Surabaya hanya menonjol dalam pembangunan pertamanan. Hal itu juga hanya di jalan-jalan utama. Pembangunan infrastruktur tampaknya tidak tetlalu menonjol. Kesejahteraan masyarakat juga tidak meningkat signifikan.
"Selama menjadi Menteri Sosial juga belum ada prestasi yang menonjol. Justru yang banyak diketahui masyarakat hanya perilaku marah daripada kinerjanya. Jadi, yang diketahui masyarakat hanya kontroversial Risma saja," kata dia.
Sementara itu, Gibran juga belum ada kinerjanya yang dapat dibanggakan. Gibran selama menjadi wali kota Solo terkesan hanya menjalankan hal-hal rutin. Belum ada gebrakan yang monumental bagi warga Solo.
"Jadi, baik Risma maupun Gibran tampaknya belum layak untuk memimpin Jakarta. Kapasitas keduanya masih level daerah. DKI Jakarta dihuni warga yang sangat kritis dan mengharapkan pemimpin cerdas yang siap melayani. Warga Jakarta tidak mengharapkan pemimpin tempramental," kata dia.
Sebelumnya diketahui, Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto, mengatakan bahwa DKI Jakarta adalah daerah penting secara politik. Sejumlah kader partainya juga sudah masuk ke dalam radar untuk mengikuti pemilihan kepala daerah (Pilkada) DKI Jakarta pada 2024.
Beberapa di antaranya adalah mantan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi, mantan Bupati Ngawi Budi Sulistyono, dan Bupati Gianyar I Made Agus Mahayastra. Nama Menteri Sosial Tri Rismaharini dan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka juga masuk ke dalam radar partai berlambang kepala banteng itu.
"Cukup banyak calon-calon pemimpin, karena proses kaderisasi di sekolah partai mereka layak untuk dicalonkan di Jakarta," ujar Hasto di Sekolah Politik PDIP, Jakarta, Jumat (7/1).