Senin 10 Jan 2022 04:10 WIB

DPRD Provinsi Sulsel Kunjungan ke Turki Serap Peluang Investasi

KBRI di Ankara siap memfasilitasi kerja samadengan kontraktor Turki.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Jalan Sukarno di depan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Ankara, Turki.
Foto: Istimewa
Jalan Sukarno di depan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Ankara, Turki.

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- DPRD Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) mengunjungi Ankara, Turki. Wakil Ketua DPRD Sulsel Muzayyin Arif mengatakan, kunjungan itu untuk menyerap informasi soal posisi hubungan kerja sama antara Indonesia-Turki sekaligus menyerap peluang investasi, khususnya di bidang infrastruktur, pendidikan, dan pariwisata.

"Kita berharap dengan kunjungan ini bisa menyerap informasi dan meningkatkan akses pasar, terutama untuk ekspor komoditas pertanian, perikanan, serta pendidikan dan pariwisata," kata Muzayyin melalui keterangan persnya di Kota Makassar, Provinsi Sulsel, Ahad (10/1).

Baca Juga

Dalam kunjungan kerjanya di kantor Kedutaan Besar Indonesia di Jalan Sukarno, Cankaya, Ankara, Muzayyin berharap, hubungan kerja sama dapat dijalin secara spesifik dengan pemerintah daerah (pemda) di Sulsel. Pihaknya juga merasa bangga atas penempatan kantor Kedubes RI di jalan yang dinamai Sukarno, presiden pertama Indonesia sebagai penghormatan Pemerintah Republik Turki terhadap Indonesia.

"Semoga kunjungan ini menjadi pembuka kerja sama tersebut," tutur alumni Pesantren Darul Istiqamah, Maccopa, Kabupaten Maros tersebut.

Dubes RI untuk Indonesia Lalu Muhammad Iqbal saat menerima rombongan DPRD Sulsel menuturkan, potensi investasi di bidang infrastruktur dari Turki untuk Sulsel cukup besar. Sehingga pihaknya siap memfasilitasi kerja sama dengan investor dari Turki. "Kami siap memfasilitasi kerja sama dengan kontraktor Turki," ujar pemegang gelar doktor politik dari University of Bucharest, Rumania itu menegaskan.

Kedubes RI di Ankara pun merespon positif upaya pemda yang menawarkan investor Turki berinvestasi di Indonesia. Hal itu mengingat Turki adalah negara terbesar kedua setelah Cina yang berinvestasi di bidang infrastruktur di luar negeri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement