Ahad 09 Jan 2022 16:17 WIB

Jokowi dan Tingkat Kepercayaan Publik, Ini Hasil Surveinya

Capaian tingkat kepuasan publik Jokowi dilatarbelakangi pemulihan ekonomi.

Rep: Febrianto Adi Saputro/Antara/ Red: Agus Yulianto
Presiden Jokowi menelepon Menteri Perdagangan setelah menerima keluhan petani bawang atas impor bawang pada masa panen raya di Desa Bansari, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah. (Ilustrasi)
Foto:

Lebih tinggi 

Burhanuddin mengatakan, jika disandingkan dengan data yang dirilis Political Intelligence Global Leader Approval Rating pada Januari 2022, maka angka kepuasaan Presiden Jokowi lebih tinggi jika dibanding pemimpin negara demokrasi lainnya. 

"Jadi kalau kita lihat, meskipun tentu kepuasan ini bersifat dinamis, tetapi data menunjukan kepuasan terhadap Pak Jokowi termasuk salah satu yang tertinggi dibandingkan pemimpin-pemimpin di negara-negara demokrasi," kata Burhanuddin secara daring, Ahad (9/1).

Dikutip dari 13 nama pemimpin dunia yang masuk dalam Political Intelligence Global Leader Approval Rating diketahui Presiden Amerika Serikat Joe Biden hanya memperoleh angka approval rating atau kepuasaan sebanyak 40 persen, kemudian Presiden Brazil Jair Bolsonaro 36 persen, Perdana Menteri Italia Mario Draghi 60 persen, Perdana Menteri Inggirs Boris Johnson 32 persen. Sedangkan Presiden Prancis Emmanuel Macron di angka 37 persen, Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida di angka 47 persen. 

Lalu Perdana Menteri India Narenda Modi di angka 72 persen, Presiden Korea Selatan Moon Jae-In memperoleh angka 38 persen, Presiden Mexico Andres Manuel Lopez Obrador 66 persen, dan Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez 36 persen. Kemudian Perdana Menteri Australia Scott Morrison 43 persen, Kanselir Jerman Olaf Scholz 46 persen , dan Perdana Menteri Canada Justin Trudeau 44 persen.

"Approval Pak Jokowi kalah dibandingkan Narendra Modi, tetapi dibandingkan beberapa pemimpin demokrasi lain, approvel rating Jokowi relatif lebih tinggi," ucapnya. 

Selain itu diketahui bahwa tingkat kepuasaan publik terhadap Jokowi mengalami penurunan dibanding November lalu yang berada di angka 72 persen. Namun, penurunan tersebut dinilai tidak terlalu signifikan. 

 

"Tetapi kalau kita lihat dibanding bulan Juli (2021) itu, mengalami kenaikan 13 poin. Ini survei tatap muka semua yang kita bandingkan," tuturnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement