Sabtu 08 Jan 2022 19:02 WIB

Tugu Pamulang Ganti Rupa, Dulu Dihina Kini Dibanggakan

Wajah baru Tugu Pamulang diresmikan pada 8 Januari 2021.

Rep: Eva Rianti / Red: Bayu Hermawan
Wajah
Foto:

Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Banten Arlan Marzan mengatakan, revitalisasi bangunan Tugu Pamulang telah menghabiskan anggaran sebesar Rp700 juta. "Kita menggunakan APBD Pemerintah Provinsi Banten 2021, total anggarannya Rp700 juta," ujar Arlan. 

Anggaran itu mengalami kenaikan dari rencana awal sebesar Rp400 juta. Arlan mengatakan, revisi anggaran terjadi usai dilakukan koordinasi dari hasil sayembara desain mengenai kebutuhan bahan material dalam proses pembangunannya.

"Awalnya Rp400 juta, kemudian setelah hasil sayembara kita koordinasi, kebetulan selama pelaksanaan dan desain, dari dewan juri dan pemenangnya (sayembara) langsung ikut dalam perencanaan material, jadi akhirnya anggaran menjadi Rp700 juta," jelasnya.

Revitalisasi diketahui dilakukan selama dua bulan mulai November 2021. Desain Tugu Pamulang menyesuaikan dengan hasil desain dari pemenang sayembara yang diadakan oleh Gubernur Banten Wahidin Halim pada kurun waktu Agustus hingga September 2021 lalu.

Menurut penuturan Arlan, Tugu Pamulang hasil revitalisasi meliputi beberapa bagian, meliputi dasar (base), pilar dan panel, kepala, serta mahkota. Dari beberapa bagian tersebut terselip nilai-nilai kekhasan Banten serta Tangsel. Seperti ada ilustrasi klasik suasana Pelabuhan Karangantu Masa Kesultanan Banten berupa bentuk biduk pada bagian kepala, serta beberapa ornamen yang dinilai menunjukkan religiositas Kota Tangsel.

"Kita integrasikan antara kekhasan Pemprov Banten dan Pemkot Tangsel. Tangsel jelas (bagian dari desain Tugu Pamulang) terlihat dari ornamen bunga melati, terus buku, Tangsel kan motonya cerdas religius, lalu ada juga motif Betawi. Kalau kekhasan Pemprov Banten, kita punya pelabuhan Karangantu," ujarnya.

Ke depannya, Arlan mengatakan, Tugu Pamulang akan disempurnakan dengan taman serta pagar pada bagian bawahnya. Juga akan dilengkapi dengan suara azan yang berkumandang pada waktu shalat tiba. Dalam proses perawatannya, dia mengatakan butuh biaya sekitar Rp50 juta per tahun.

Berkaca dari polemik yang terjadi tentang Tugu Pamulang, Arlan mengevaluasi bahwa dalam setiap pembangunan tugu ataupun ikon tertentu seharusnya bisa mencerminkan atau menginterpretasikan wajah daerah tersebut sesuai dengan harapan masyarakat.

"Evaluasinya, kalau kita buat pembangunan atau ikon di salah satu daerah, kita buka komunikasi dengan masyarakat, mengadakan sayembara karena ternyata walaupun ketika pemerintah sudah meng-hire konsultan yang kita anggap sudah professional, belum tentu diterima masyarakat," ucapnya. 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement