REPUBLIKA.CO.ID, oleh Dian Fath Risalah
Pemerintah mengingatkan, pemberian vaksinasi untuk anak-anak perlu segera dilaksanakan agar mereka terproteksi secara maksimal. Anak-anak dinilai dapat berpotensi menjadi carrier yang dapat menimbulkan klaster baru di sekolah maupun di rumahnya.
"Seperti yang diketahui, kejadian Covid-19 pada anak di Indonesia cukup rendah, namun menjadi kejadian Covid-19 dan kematian akibat paling tinggi pada usia anak di Asia Pasifik, sehingga kita harus melakukan percepatan pelaksanaan vaksinasi ini pada anak-anak” kata Wakil Menteri Kesehatan RI, amenkes Dante Saksono Harbuwono saat memberikan sambutan pada peluncuran Vaksinasi Merdeka Anak di SDN 01 Mangga Dua Selatan, Sawah Besar, Jakarta Pusat, Rabu (5/1).
Berdasarkan rekapitulasi data yang dimiliki Kementerian Kesehatan RI, secara nasional kebutuhan akan vaksinasi untuk anak-anak usia 6-11 tahun sebanyak 26,7 juta anak. Sehingga, bila dua kali vaksinasi maka membutuhkan sekitar 58 juta dosis vaksin.
"Ditambah dengan anak-anak yang usianya kemarin 11 sekarang sudah 12 kira-kira akan ada 9,9 juta dosis. Dan ini sudah kita antisipasi dan sudah siapkan. Sekarang kita sudah tersedia 6,4 juta dosis vaksin," terang Dante, belum lama ini.
Bedasarkan rekomendasi ITAGI dan EUA BPOM, maka vaksin yang digunakan untuk anak-anak adalah vaksin Sinovac. Penyuntikan vaksin dilakukan dengan intramuskular atau injeksi ke dalam otot tubuh di bagian lengan atas dengan dosis 0,5 mili.
Vaksinasi diberikan kepada anak sebanyak dua kali dengan interval minimal 28 hari. Sebelum pelaksana vaksinasi harus dilakukan skrining dengan menggunakan format standar oleh petugas vaksinasi.
Sebagai bentuk sinergi percepatan vaksinasi Covid-19 bagi anak usia 6-11 tahun, Kapolri, luncurkan Vaksinasi Merdeka Anak Usia 6-11 tahun serentak di 30 Provinsi di Indonesia. Sebanyak 300 dosis vaksin disediakan, dan targetnya 200 siswa tervaksinasi.
Kapolri Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo, pun menargetkan sebanyak 2,6 juta anak usia 6-11 tahun telah divaksinasi sampai akhir Januari 2022 guna mendukung tercapainya target nasional vaksinasi anak sebanyak 26 juta di seluruh Indonesia. Ia menuturkan target vaksinasi tersebut bertujuan untuk mendukung pembelajaran tatap muka (PTM) yang mulai dilaksanakan 100 persen pada pekan ini dan melindungi anak-anak dari keterpaparan Covid-19 khususnya varian baru yaitu Omicron yang perkembangannya cukup cepat.
“Anak-anak kita adalah generasi yang mengisi posisi penting di tahun 2045 karena tahun 2030 kita memiliki potensi 60 persen masyarakat kita berada di usia produktif. Untuk bisa mempersiapkan SDM unggul, mau tak mau anak-anak kita harus kita jaga dari risiko terkait munculnya varian baru atau varian-varian yg nanti muncul. Yang kita lakukan salah satunya memberikan kekebalan imunitas dengan vaksin,” ujar Kapolri.
In Picture: Vaksinasi Covid-19 Indonesia Capai Target WHO