REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Meski transportasi massal Biskita Transpakuan di Kota Bogor berhenti sementara sejak 1 Januari 2022, Perusahaan Daerah Jasa Transportasi (PDJT) Kota Bogor selaku operator memastikan tidak ada satupun karyawannya yang diberhentikan. Justru momen ini bisa digunakan pihaknya dan Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor untuk melakukan pembenahan.
"Jadi tetap kami pekerjakan tidak kami berhentikan, mereka tetap dalam posisi standby. Alhamdulillahh mereka sangat kooperatif, mengerti, karena kondisi ini diluar kewenangan PDJT juga," ujar Direktur PDJT Kota Bogor, Lies Permana Lestari, Ahad (2/1).
Pemberhentian operasional angkutan massal berskema Buy The Service (BTS) ini dilakukan secara serentak se-Indonesia. Dimana untuk di Kota Bogor diputuskan oleh Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Kementerian Perhubungan (Kemenhub).
Lies menjelaskan, momen pemberhentian operasional Biskita akan dilakukan pihaknya sebagai ajang pembenahan administrasi dan evaluasi, untuk meningkatkan kualitas layanan Biskita Transpakuan ke depan. Apalagi pemberhentian layanan ini diperkirakan bisa berjalan selama sebulan lamanya.
"Waktu satu bulan ini kami akan mengevaluasi Biayanya Operasional Kendaraan (BOK). Termasuk melakukan perawatan, pembenahan, servis kendaraan dan hal lainnya sebagai data bagi kami untuk meningkatkan pelayanan," katanya.
Kepada 109 pramudi dan 12 karyawan PDJT, Lies mengaku sudah melakukan sosialisasi tersebut sesegera ia menerima surat keputusan dari BPTJ, terkait pemberhentian sementara layanan bus ini. Surat keputusan pemberhentian sementara Biskita Transpakuan diterima PDJT pada Jumat (31/12) malam.
“Yang kami sosialisasikan pertama kali adalah pramudi dan karyawan. Dan kami juga memberitahukan pada mereka bahwa jeda ini sifatnya sementara dan nantinya tetap kami gunakan, kami pekerjakan. Jadi tidak ada kata-kata berhenti," tegasnya.
Sambil menunggu kembali beroperasi, sambung dia, 49 Biskita Transpakuan yang ada di Kota Bogor disimpan di Pool Bus Lorena yang juga berkonsorsium dengan PDJT. Demi menjaga keamanan Biskita Transpakuan selama pemberhentian operasional sementara.
Senada, Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto, mengatakan selama sebulan ke depan Pemkot Bogor akan terus melakukan evaluasi. Serta pemeriksaan terhadap Key Performance Indicator (KPI) atau indikator kinerja pada Biskita Transpakuan mulai dari waktu, kebersihan, hingga load factor atau muatan penumpang.
"Tentu masa jeda ini kita akan terus evaluasi itu termasuk load factor kita yang lebih penuh di siang hari. Kita masih evaluasi itu," ujar Bima Arya.
Di samping itu, lanjutnya, pihaknya akan berkomunikasi dengan BPTJ untuk melakukan sosialisasi kepada para pelanggan. Termasuk melihat opsi lain agar Biskita Transpakuan bisa kembali mengaspal, misal melalui alokasi dana talangan bila ada aturan yang memungkinkan.
"Kalau ada lampu hijau dari BPTJ untuk memungkinkan dana talangan, maka Biskita Transpakuan kembali akan mengaspal dalam waktu dekat," pungkasnya.