Sabtu 01 Jan 2022 17:06 WIB

Banjir Bandang Hanyutkan 12 Rumah Warga Padang Lawas

Sejumlah wilayah di Indonesia diterjang banjir sejak Jumat menjelang akhir tahun.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati, Bowo Pribadi/ Red: Ilham Tirta
Foto udara kondisi timbun lumpur akibat terjangan banjir bandang (ilustrasi).
Foto: Antara/Abriawan Abhe
Foto udara kondisi timbun lumpur akibat terjangan banjir bandang (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bencana banjir bandang melanda sejumlah desa di Kabupaten Padang Lawas, Sumatra Utara sejak Jumat (31/12), lal. Sedikitnya 12 unit rumah hanyut dalam kejadian tersebut.

"Catatan sementara pada hari ini, Sabtu (1/1), sebanyak 12 unit rumah hanyut dan satu unit pondok pesantren rusak berat. Sementara itu, jumlah warga mengungsi dalam pendataan," ujar Pelaksana Tugas Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Abdul Muhari seperti dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Sabtu (1/1).

Baca Juga

Dia melanjutkan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) yang dibantu TNI, Polri, dinas terkait, warga masyarakat dan aparat desa melakukan penanganan darurat lain, seperti pengaktifan dapur umum dan penanganan korban terdampak. Pihaknya mencatat sebanyak 15 desa di Kecamatan Batang Lobu Sutam terdampak banjir bandang yang membawa material kayu ini.

"Desa terdampak yaitu Desa Tanjung Baru, Muara Malinto, Tandolan, Siadam, Tamiang, Pasar Tamiang, Tanjung Barani, Manggis, Pinarik, Siojo, Paran Manggis, Huta Nopan, Tangga Batu, Paran Dolok dan Ark Sorik," katanya.

Ia menambahkan, petugas telah mendata sejumlah kebutuhan untuk melayani para warga terdampak, seperti makanan siap saji, makanan anak, tenda serba guna, selimut, kasur, tenda gulung, dan family kids. Berdasarkan kajian inaRISK, Kabupaten Padang Lawas memiliki potensi bahaya banjir bandang pada tingkat sedang hingga tinggi.

Adapun analisis potensi gerakan tanah yang dikeluarkan oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi pada Januari 2022, Kabupaten Padang Lawas berada pada tingkat menengah hingga tinggi. Merespons hal tersebut, BNPB mengimbau masyarakat dan otoritas daerah setempat dapat meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana di wilayahnya dengan memantau kajian potensi bahaya melalui inaRISK serta prakiraan cuaca melalui laman BMKG.

Otoritas daerah setempat juga dapat melakukan pemantauan wilayah tempat tinggal warga yang tinggal di lokasi berpotensi banjir serta peningkatan debit air ketika cuaca hujan lebat. "Masyarakat diimbau untuk dapat mengikuti instruksi pemerintah daerah setempat terkait langkah tanggap darurat," kata dia.

Ia menambahkan, BPBD Padang Lawas masih terus melakukan penanganan darurat seperti pengecekan lapangan apabila ada warga yang menjadi korban. Di samping itu, petugas mendata dampak kerusakan akibat banjir bandang ini.

Banjir juga melanda delapan kecamatan di Kabupaten Aceh Timur sejak Jumat-Sabtu. Lebih dari 2 ribu warga mengungsi akibat banjr tersebut. "Sebanyak 2.751 atau 769 KK mengungsi ke tempat yang lebih aman," ujar Muhari.

Kendati demikian, pantauan BPBD) Aceh Timur menginformasikan genangan berangsur surut di beberapa titik pada delapan kecamatan. Sebelumnya, dilaporkan tiga kecamatan terdampak pada Jumat (30/12), pagi kemarin.

Banjir sempat meluas karena curah hujan tinggi di kawasan kabupaten sehingga total 46 gampong atau desa di delapan kecamatan akhirnya terdampak banjir. Delapan kecamatan itu adalah Kecamatan Birem Bayeun, Indra Makmur, Sungai Raya, Idi Tunong, Rantau Selamat, Ranto Peureulak, Julok, dan Nurussalam

Tercatat sebanyak 19.361 jiwa atau 6.274 KK terdampak kejadian tersebut. Selain itu banjir berdampak pada 6.274 unit rumah dan 1 lainnya rusak ringan.

Semarang juga banjir

Selain di Pulau Sumatra, banjir juga terjadi wilayah Jawa Tengah, khususnya di Kecamatan Gayamsari, Kota Semarang, Jumat (31/12) malam. Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo pada Jumat malam sempat menyambagi warga terdampak. 

Akibat hujan deras yang turun pada Jumat sore, sejumlah lingkungan di Kecamatan Gayamsari tergenang banjir. Tak hanya di Kecamatan Gayamsari, beberapa titik di wilayah Kota Semarang juga tak luput dari genangan.

"Saya mendapat laporan genangan banjir sudah muncul sejak pukul 18.00 WIB dan perkembangannya terus saya ikuti, hingga pukul 20.00 WIB genangan dilaporkan sudah mulai surut," ungkap Ganjar di Semarang.

Ganjar mengaku perlu memastikan pompa betul-betul bekerja dan berfungsi dengan baik, guna mengatasi problem banjir yang terjadi. Kalau pompanya bisa beroperasi dengan baik dan intensitas hujan juga berkurang, semua genangan bisa langsung teratasi.

"Alhamdulillah sih sudah mereda mudah-mudahan tidak masalah,” tambahnya.

 

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement