Sabtu 01 Jan 2022 12:51 WIB

Banjir Meluas, 2.751 Warga Aceh Timur Mengungsi

Hujan pada Jumat membuat banjir meluas ke delapan kecamatan.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Ilham Tirta
Pengungsi akibat banjir  (ilustrasi).
Foto: Antara/Adiwinata Solihin
Pengungsi akibat banjir (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lebih dari 2 ribu warga Aceh Timur mengungsi akibat banjr di sejumlah kecamatan. Sebelumnya, dua gampong dilaporkan masih terendam, namun banjir susulan terjadi setelah hujan lebat kembali mengguyur kawasan tersebut.

"Perkembangan banjir di Kabupaten Aceh Timur, Provinsi Aceh hingga Sabtu (1/1) pukul 09.00 WIB, (bencana ini) menyebabkan 2.751 atau 769 KK mengungsi ke tempat yang lebih aman," ujar Pelaksana Tugas Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Abdul Muhari melalui keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Sabtu.

Baca Juga

Kendati demikian, pantauan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Aceh Timur menginformasikan genangan berangsur surut di beberapa titik pada delapan kecamatan. Sebelumnya dilaporkan tiga kecamatan terdampak pada Jumat (30/12) pagi kemarin.

Banjir sempat meluas karena curah hujan tinggi di kawasan kabupaten sehingga total 46 gampong atau desa di delapan kecamatan akhirnya terdampak banjir. Delapan kecamatan itu adalah Kecamatan Birem Bayeun, Indra Makmur, Sungai Raya, Idi Tunong, Rantau Selamat, Ranto Peureulak, Julok, dan Nurussalam

Tercatat sebanyak 19.361 jiwa atau 6.274 KK terdampak kejadian tersebut. Selain itu banjir berdampak pada 6.274 unit rumah dan 1 lainnya rusak ringan.

Ia mengungkap, pantauan prakiraan cuaca bahwa pada sejumlah kecamatan di Kabupaten Aceh Timur masih berpotensi pada hujan ringan-sedang-petir hingga hujan lebat pada hari ini dan esok hari, Ahad (2/1). Pada kajian inaRISK, Kabupaten Aceh Timur memiliki 24 kecamatan dengan potensi bahaya banjir kategori sedang hingga tinggi, termasuk delapan kecamatan yang terdampak banjir hingga hari ini.

"Pemerintah daerah dan masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan siap siaga terhadap potensi banjir susulan, maupun bahaya hidrometeorologi basah lain, seperti banjir bandang, tanah longsor dan angin kencang. Waspadai puncak musim hujan pada Januari 2021 hingga Februari tahun depan," kata dia.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement