REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Sedikitnya 20 warga negara Indonesia turut berpartisipasi mengatur kelancaran perjalanan kereta metro (MRT) di Taipei, Taiwan, selama berlangsungnya perayaan malam Tahu Baru 2022. Para WNI, baik yang berlatar belakang pekerja migran maupun pelajar itu dilibatkan oleh Global Workers' Organization (GWO).
Mereka menjadi tenaga sukarelawan yang mengarahkan para pengguna jasa angkutan transportasi massal bawah tanah tersebut dengan dua bahasa, Mandarin dan Indonesia. "Dengan melibatkan mereka, perjalanan MRT menjadi lancar," kata Direktur GWO, Karen Hsu di Beijing, Sabtu (1/1).
GWO sebagai organisasi nonpemerintah yang bergerak di bidang pemberdayaan buruh migran asing di Taiwan. Mereka mengerahkan para WNI ke beberapa stasiun MRT yang pada Jumat (31/12) malam hingga Sabtu pagi yang dipadati oleh para penumpang yang hendak merayakan malam pergantian tahun, khususnya di Taipei 101.
Pengelola Taipei 101, salah satu gedung tertinggi di dunia itu, menggelar pertunjukan kembang api pada Tahun Baru 2022 seperti perayaan yang sama pada tahun-tahun sebelum pandemi Covid-19. Di tengah merebaknya varian omicron, hampir di seluruh kota besar di Taiwan mengadakan perayaan malam tahun baru dengan menggelar pertunjukan musik dan pesta kembang api.
"Situasi pandemi di Taiwan relatif aman karena kerja sama yang bagus antara pemerintah dan masyarakat. Kesadaran seluruh lapisan masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan membuat Taiwan mampu bertahan dengan nol kasus positif selama beberapa bulan terakhir," kata mantan reporter televisi yang berkantor pusat di Taipei itu.
Menurut Hsu, masyarakat Kota Taipei sangat terbantu oleh puluhan sukarelawan dari kalangan WNI yang mengenakan rompi warna kuning bertuliskan Taipei Metro lengkap dengan bendera Merah-Putih di bagian punggung. Para pekerja migran Indonesia mendapatkan jatah libur kerja pada Jumat dan Sabtu sehingga bisa leluasa merayakan malam Tahun Baru di pusat-pusat keramaian di Taiwan sekaligus berkumpul dengan sesama rekan PMI lainnya.
Indonesia memberikan kontribusi terbesar pekerja migran asing di Taiwan. Jumlah PMI di Taiwan diperkirakan mencapai angka 290 ribu, baik lelaki maupun perempuan.