Selasa 28 Dec 2021 19:28 WIB

Kapolri: TNI/Polri Harus Berdiri di Semua Golongan

TNI-Polri selalu berkomitmen untuk menjaga keberagaman di Indonesia

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo terjun langsung mengecek penegakan protokol kesehatan (prokes) pada lokasi wisata. Salah satunya adalah di Taman Safari Indonesia, Bogor, Jawa Barat, Kamis (13/12/2021).
Foto: Dok Polri
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo terjun langsung mengecek penegakan protokol kesehatan (prokes) pada lokasi wisata. Salah satunya adalah di Taman Safari Indonesia, Bogor, Jawa Barat, Kamis (13/12/2021).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menegaskan sinergi TNI dan Polri harus bisa berdiri di atas semua golongan. Sinergi ini diharapkan juga bisa memberikan solusi atas gangguan yang terjadi akibat benturan yang berlatar SARA.  

"Inilah bentuk TNI-Polri berdiri untuk melindungi dan di atas semua golongan yang memang harus dijaga dan diamankan," ujar Sigit dalam keterangan tertulisnya saat menghadiri acara puncak 20 tahun bakti untuk negeri alumni Akabri 2001 atau Dwipa Arya yang digelar di Sentul, Jawa Barat, Selasa (28/12).

Wujud sinergi ini ditunjukkan dengan kegiatan sosial dengan menggelar vaksinasi massal, pemberian bantuan sosial, pembangunan dan renovasi 11 tempat ibadah. Menurutnya, hal itu membuktikan komitmen dua lembaga negara untuk selalu menjaga keberagaman dan kebebasan beragama masyarakat Indonesia.

"Ini menjadi salah satu hal yang perlu kita contoh. Tentunya TNI-Polri selalu berkomitmen untuk menjaga keberagaman di Indonesia," kata Sigit kembali.  

Pembangunan dan renovasi tempat ibadah itu dilakukan pada tujuh masjid, satu mushala, satu pura, satu gereja dan satu pondok pesantren. Sigit mengatakan upaya menjaga kebebasan beragama ini merupakan amanat idiologi Pancasila dan konstitusi Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 sebagaimana Pasal 28 dan Pasal 29.

Sigit mengaku mendapatkan laporan adanya gangguan terhadap masyarakat yang hendak melangsungkan kegiatan ibadah di salah satu wilayah. Ia meminta, agar hal serupa tidak kembali terjadi.

Pemerintah, kata Sigit, bersama TNI dan Polri harus hadir untuk memberikan solusi jika terjadi suatu gangguan. Selain itu, harus menjamin seluruh umat beragama di Indonesia bisa diberikan kesempatan untuk beribadah sesuai dengan kepercayaannya masing-masing.

"Saya ingatkan, agama apapun yang diakui, wajib kita lindungi. Pada saat mereka melaksanakan ibadah, maka kita TNI-Polri dan pemerintah wajib memberikan perlindungan. Karena ini menjadi bagian dari amanah konstitusi," tutur Sigit.

Dalam kesempatan ini, Sigit juga mengingatkan kepada seluruh jajarannya bahwa, salah satu kekuatan bangsa Indonesia adalah mampu melindungi, mempertahankan dan menjamin keberagaman yang ada. Hal itu juga bisa menjadi modal untuk menuju Indonesia Emas pada tahun 2045 mendatang.

"Manakala kita mampu menjaga persatuan dan kesatuan, pertumbuhan ekonomi, SDM unggul, semua bisa berjalan apabila stabilitas keamanan persatuan kesatuan bisa kita pertahankan," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement