Senin 27 Dec 2021 16:19 WIB

PKB Sebut Momentum Politik Ganjar, Anies, Ridwan Kamil akan Hilang Seiring Pensiun

Ganjar, Anies, dan Ridwan Kamil sebentar lagi pensiun dan kehilangan momentum politik

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Mas Alamil Huda
Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan (kiri), Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (tengah), dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (kanan), minum kopi bersama di kafe JakBistro Balai Kota DKI Jakarta saat masih belum pandemi Covid-19. Momentum politik ketiganya disebut akan hilang saat tak lagi menjabat sebagai kepala daerah.
Foto: Republika/Farah Noersativa
Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan (kiri), Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (tengah), dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (kanan), minum kopi bersama di kafe JakBistro Balai Kota DKI Jakarta saat masih belum pandemi Covid-19. Momentum politik ketiganya disebut akan hilang saat tak lagi menjabat sebagai kepala daerah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Jazilul Fawaid, mengatakan, Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 menjadi momentum bagi partai politik untuk maju ke kepemimpinan nasional. Jazilul menilai, dalam melahirkan seorang pemimpin nasional ada momentumnya. Sedangkan, momentum bagi kepala daerah potensial, seperti Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, dan Ridwan Kamil (RK) dinilainya akan segera hilang.

"Karena Pak Ganjar, Anies, RK itu sebentar lagi pensiun, jadi momentum politiknya akan hilang seiring waktu. Nah, buat kami dari partai politik, keadaan hari ini atau parameter politik yang ada, tentu harus kita sikapi dengan melihat momentum," ujar Jazilul dalam sebuah diskusi daring, Senin (27/12). 'Pensiun' yang dimaksud, yakni akan berakhirnya masa jabatan Ganjar, Anies, dan Ridwan Kamil sebagai kepala daerah.

Baca Juga

Ia mengaku tak mempermasalahkan masih rendahnya elektabilitas Ketua Umum PKB Abdul Muhaimin Iskandar. Pihaknya mengaku menunggu momentum yang tepat untuk mengantarkan wakil ketua DPR itu maju ke Pilpres 2024.

"Dalam politik itu kan setiap momentum ada pemimpinnya dan setiap pemimpin ada momentumnya. Nah, di sinilah PKB harus menciptakan momentum, karena itu saya sampaikan pada 2024 ini," ujar wakil ketua MPR itu.

PKB juga terbuka berkoalisi dengan PDIP pada Pilpres 2024. "PKB ingin, tentu saya senang sekali kalau diajak Pak Arif. Tadi Pak Arif terbuka untuk bersama (berkoalisi)," ujar Jazilul. Sebelumnya, Wakil Sekretaris Jenderal yang juga wakil ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Arif Wibowo, menyatakan terbuka berkoalisi dengan PKB.

Dalam forum yang sama, Arif Wibowo mengatakan, partainya bisa saja mengusung sendiri calon presiden dan wakil presdien untuk 2024. Namun, ia menyatakan bahwa pihaknya akan berkoalisi dengan partai lain untuk Pilpres 2024.

"Koalisi itu selalu kami sampaikan itu suatu keniscayaan, sekalipun PDI Perjuangan secara konstitusional, secara legal formal kita adalah satu-satunya partai yang bisa mengusung calon presiden dan calon wakil presiden," ujar Arif.

Ia menjelaskan, Indonesia adalah negara yang memiliki beragam suku, agama, bahasa, dan budaya. Karena itu, dibutuhkan pula cara pandang dari pihak lain dalam meramu visi dan misi jelang Pilpres 2024.

"Jadi, kita pasti berteman nanti dengan partai-partai yang lain, untuk mengusung siapa capres-cawapresnya berbasis pada kesepahaman dan kesepakatan kita tentang Indonesia masa yang akan datang," ujar Arif.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement