REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris DPD I Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) DKI Jakarta, Muhammad Akbar Supratman menyoroti pidato Ketua Umum DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Giring Ganesha di HUT ke-7 PSI di Jakarta, Rabu (22/12). Dalam pidatonya di depan Presiden Joko Widodo (Jokowi), Giring menyinggung tentang sosok pembohong dan pecatan.
Akbar menyebut, masyarakat Indonesia sudah cukup cerdas dalam menyikapi pidato Giring. Sehingga masyarakat tidak mudah terpancing dengan pernyataan provokatif yang dilontarkan oleh Giring.
"Masyarakat Indonesia itu sudah cerdas-cerdas. Jadi saya kira tidak mungkin mudah termakan dan terpancing sama pernyataan-pernyataan provokatif dan tendensius, seperti yang diucapkan Giring," jelas Akbar dalam siaran pers di Jakarta, Sabtu (25/12).
Akbar pun mengingatkan agar Giring sebaiknya berhenti membuat gaduh. Pasalnya, bukan pertama kalinya Giring membuat kontroversi. Sebelumnya, ia juga pernah menyebut, Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan sebagai pembohong dan kepeduliannya pada masa pandemi hanyalah pura-pura.
Akbar pun menuding Giring terlalu tendesius dan cenderung menutup mata atas prestasi yang telah diukir oleh Anies. Padahal, menurut dia, DKI Jakarta pada masa kepemimpinan Anies bertabur prestasi. Di antara prestasi terakhir yang diraih Pemprov DKI adalah Kota Ramah Sepeda dan Top Digital Award 2021.
"Kita memang bebas untuk mengkritik. Tetapi kita tidak boleh menutup mata terhadap prestasi-prestasi yang sudah dilakukan oleh Gubernur Anies Baswedan. Kritik boleh, tapi harus proporsional. Biar masyarakat tidak memberikan penilaian yang tidak tidak terhadap kita," kata Akbar.